Padang, Investigasi.News – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Barat, Irjen Pol. Dr. Drs. Gatot Tri Suryanta, M.Si., CSFA., menggelar kegiatan temu ramah bersama insan media cetak dan elektronik dalam rangka memaparkan capaian Program 100 Hari Kerja Kapolda Sumbar.
Acara tersebut digelar pada Senin (14/4) di Warung Cokro, Padang Selatan, dan dihadiri oleh Pejabat Utama Polda Sumbar, para Kapolres jajaran, serta para wartawan dari berbagai media.
Dalam 100 hari kepemimpinannya, Irjen Pol. Gatot menunjukkan sejumlah capaian signifikan, terutama dalam penurunan angka kriminalitas, penyalahgunaan narkoba, serta menekan aksi tawuran dan balap liar yang kerap meresahkan masyarakat. Salah satu program unggulan yang diluncurkannya adalah “Sumbar Zero Tawuran dan Balap Liar”.
Untuk mendukung program tersebut, Polda Sumbar dan seluruh jajaran Polres telah intens melaksanakan patroli dalam kegiatan KRYD (Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan) di sejumlah titik rawan. Selain itu, edukasi dan sosialisasi juga gencar dilakukan, khususnya melalui program Siswa Sahabat Kapolda yang menyasar para pelajar.
“Alhamdulillah, berkat upaya ini, aksi tawuran dan balap liar yang dulu sering terjadi, terutama usai salat Tarawih di bulan Ramadan, kini sudah tidak lagi kita dengar,” ujar Kapolda.
Terkait maraknya keterlibatan pelajar putus sekolah dalam tindak kriminal, Kapolda telah memerintahkan jajaran Bhabinkamtibmas untuk melakukan pendataan by name by address. Hasilnya, ditemukan ribuan anak putus sekolah yang selama ini luput dari perhatian pemerintah.
“Mereka baru tersentuh setelah ditangkap. Situasi ini sudah saya sampaikan kepada Gubernur dan Wali Kota untuk segera ditindaklanjuti dan diselesaikan bersama-sama,” tegasnya.
Kapolda mengakui, bukan hal sulit bagi polisi untuk membawa anak-anak tersebut ke ranah hukum. Namun, menurutnya, pendekatan hukum tidak menyelesaikan akar persoalan.
“Sangat mudah menindak mereka secara hukum, tapi bagaimana masa depan mereka ke depannya? Ini persoalan yang harus diselesaikan bersama. Semua pihak harus bergerak untuk menyelamatkan generasi muda kita,” tambahnya.
Dalam waktu dekat, Kapolda akan menggelar rapat koordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi serta kabupaten/kota untuk membahas solusi lebih komprehensif.
Di sisi lain, dalam hal pemberantasan narkoba, Kapolda menyebutkan bahwa saat dirinya pertama menjabat, Sumbar sempat berada di peringkat enam provinsi dengan tingkat penyalahgunaan narkoba tertinggi secara nasional. Namun, berkat kerja masif dan pelibatan aktif tokoh masyarakat melalui Gerakan Subuh Berjamaah (GSB), Sumbar kini berada di posisi 15 nasional versi BNN.
“Hampir 80 persen tahanan di Sumbar adalah pelaku narkoba. Ini sangat mengkhawatirkan karena akan berdampak pada meningkatnya angka kriminalitas dan kerusakan sosial lainnya,” jelasnya.
Kapolda menekankan, pemberantasan semata tak cukup tanpa perbaikan menyeluruh terhadap akar masalah seperti rendahnya pendidikan dan ekonomi masyarakat.
Untuk itu, Polda Sumbar bersama Pemprov Sumbar telah bersepakat memperkuat peran Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) di nagari sebagai ujung tombak dalam pembinaan anak kemenakan.
“Nagari akan menjadi garda terdepan dalam menuntaskan berbagai penyakit masyarakat, termasuk narkoba maupun LGBT,” ujarnya.
Lebih lanjut, Irjen Gatot menegaskan bahwa Polda Sumbar akan all out menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. Termasuk dalam pemberantasan judi online dan aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang merusak lingkungan dan moral masyarakat.
Kapolda telah memerintahkan Dirreskrimsus serta seluruh Kapolres untuk memetakan seluruh Wilayah Tambang Rakyat (WTR) potensial di daerahnya. Melalui Pemprov Sumbar, Polda akan mengawal pengajuan WTR ke Kementerian ESDM.
“Kita ingin seluruh aktivitas pertambangan legal dan tidak merusak lingkungan. Polda Sumbar siap mendukung penuh program Presiden, mulai dari Ketahanan Pangan, Tiga Juta Rumah Bersubsidi, hingga Program Makan Bergizi Gratis,” tutupnya.
(Wahyu)