Jember, investigasi.news — SMA Negeri 5 Jember sukses menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi dan Simulasi Mitigasi Bencana Gempa Bumi selama dua hari, 7–8 Mei 2025, sebagai upaya membangun kesadaran dan kesiapsiagaan seluruh warga sekolah dalam menghadapi bencana alam. Kegiatan ini merupakan kerja sama dengan BPBD Kabupaten Jember, didukung lintas sektor dari unsur TNI, Polri, tenaga medis, dan pihak terkait lainnya.
Hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan ini antara lain Koramil Patrang (Agus Jatmoko), Polsek Patrang (Basuki Mulyo Nugroho), Satpol PP Kecamatan Patrang (Sukari), Puskesmas Banjarsengon (Usman Affandi), Perwakilan BPBD Kabupaten Jember (Wahyudi dan Suparno), serta Rumah Sakit Citra Husada Jember yang mengirimkan tenaga medis yaitu dr. Ongky, dr. Rafid Ihsandino, dan Maddadilah Nadhif. Hadir pula Kasi SMA Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Jember, Bapak Cahyo Budi Laksana, yang mengapresiasi langkah SMAN 5 Jember dalam menciptakan budaya tanggap bencana.
Pada hari pertama, peserta mendapatkan sosialisasi teori mitigasi gempa, mencakup pemahaman tentang gejala gempa, sikap penyelamatan diri, koordinasi, serta tata cara evakuasi yang benar.
Puncak kegiatan berlangsung pada hari kedua, Kamis (8/5), dengan simulasi nyata terjadinya gempa bumi. Ketika sirene berbunyi, seluruh siswa dan guru segera berlari keluar ruangan kelas mengikuti jalur evakuasi, sambil melindungi kepala mereka menggunakan tangan dan tas, menuju titik kumpul di lapangan sekolah. Simulasi berlangsung tertib namun penuh ketegangan, menggambarkan suasana darurat seakurat mungkin.
Evakuasi korban pun dilakukan. Beberapa siswa diperankan sebagai korban luka ringan dan berat, yang langsung ditangani oleh Tim PMR SMAN 5 Jember. Ambulans dari RS Citra Husada dan Puskesmas Banjarsengon turut dikerahkan untuk mengevakuasi korban ke rumah sakit secara cepat dan profesional.
Bagian lain dari simulasi menampilkan kepanikan orang tua siswa yang datang tergesa-gesa ingin mengetahui kondisi anak-anak mereka. Para orang tua ini dicegah oleh tim keamanan dari unsur TNI, Polri, dan Satpol PP, yang menjelaskan bahwa seluruh proses evakuasi sedang berjalan sesuai protokol keselamatan.
Kegiatan ditutup dengan pernyataan resmi dari Kepala SMAN 5 Jember, Bapak Muhammad Lutfi Helmi, M.Pd., yang menyampaikan apresiasi dan harapan atas pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Kami berharap simulasi ini menjadi bekal penting bagi seluruh warga sekolah. Kita tidak berharap bencana terjadi, namun kesiapan adalah bentuk perlindungan terbaik. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bersinergi,” ujarnya.
Kegiatan ini juga memberikan kesan mendalam bagi para siswa. Mahfilul Khoir, siswa kelas X-1, mengatakan Simulasi ini membuka mata saya bahwa bencana bisa datang kapan saja. Sekarang saya tahu apa yang harus dilakukan, dan itu membuat saya merasa lebih siap.
Senada dengan yang disampaikan oleh Carolina Ozora Riehanto, kelas X-6 mengatakan bahwa pengalaman ini sangat nyata dan menegangkan.
“Saya senang bisa belajar cara menyelamatkan diri dan membantu orang lain saat gempa. Semoga latihan seperti ini rutin dilakukan” Ungkap Carolina.
Dengan semangat kolaboratif dan partisipatif, SMAN 5 Jember membuktikan komitmennya menjadi sekolah yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga tangguh dalam menghadapi risiko bencana.
Js