Banyuwangi, Investigasi.news – Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Banyuwangi mengadakan rapat setelah terbentuknya Alat Kelengkapan Dewan (AKD). Rapat ini diselenggarakan di Ruang Komisi I pada Rabu lalu dengan fokus utama pada penyusunan agenda strategis Dewan selama bulan Oktober 2024. Salah satu topik pembahasan yang menjadi perhatian utama dalam rapat ini adalah terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2025.
Rapat ini dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Ruliono, didampingi oleh Michael Edy Hariyanto, yang juga merupakan Wakil Ketua DPRD dari Partai Demokrat. Kehadiran puluhan anggota Banmus dari berbagai fraksi turut serta dalam merumuskan langkah-langkah strategis yang akan diambil oleh Dewan, termasuk pembahasan mengenai Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD 2025, yang akan menjadi landasan penting bagi pembangunan Banyuwangi pada tahun-tahun mendatang.
Dalam sambutannya, Ruliono menekankan bahwa rapat ini merupakan rapat Banmus pertama pasca terbentuknya AKD yang baru. Fokus utama Dewan dalam rapat ini adalah menyusun agenda-agenda strategis yang harus segera dilaksanakan, terutama terkait dengan pembahasan APBD 2025 bersama dengan mitra kerja dari masing-masing komisi. Ruliono juga mengungkapkan bahwa APBD 2025 memiliki peran krusial karena dirancang di tengah situasi transisi pemerintahan. Oleh karena itu, kebijakan fiskal yang tepat sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa seluruh program yang diusung dapat berjalan sesuai dengan harapan masyarakat.
“Ini adalah rapat Banmus pertama pasca terbentuknya AKD, di mana kita fokus menyusun agenda kegiatan strategis, termasuk pembahasan APBD tahun 2025 bersama mitra kerja masing-masing komisi. Hal ini penting karena tahun 2025 merupakan tahun transisi pemerintahan, dan kita perlu kebijakan fiskal yang kuat untuk mendorong pembangunan berkelanjutan di Banyuwangi,” jelas Ruliono kepada media saat diwawancarai usai rapat.
Politisi senior Partai Golkar ini juga menegaskan bahwa nota pengantar KUA-PPAS APBD 2025 telah diserahkan oleh Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, pada bulan Juli 2024. Dalam APBD 2025 ini, Banyuwangi akan mengusung tema pembangunan “Penguatan Ekosistem Kualitas Sumber Daya Manusia yang Mendukung Transformasi Ekonomi yang Berkelanjutan”. Tema ini, menurut Ruliono, sangat relevan dalam mendorong peningkatan kualitas kehidupan masyarakat Banyuwangi, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi global yang semakin dinamis.
Lebih lanjut, Ruliono menjelaskan bahwa KUA-PPAS APBD 2025 juga akan menjadi dasar dalam merancang program-program pembangunan di berbagai sektor, termasuk infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan sektor pertanian. Ruliono optimis bahwa dengan kebijakan fiskal yang tepat dan komitmen seluruh anggota DPRD, Banyuwangi akan mampu mencapai target-target pembangunan yang telah ditetapkan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata.
“Tema pembangunan untuk tahun 2025 adalah ‘Penguatan Ekosistem Kualitas Sumber Daya Manusia yang Mendukung Transformasi Ekonomi yang Berkelanjutan’. Ini adalah tema yang sangat tepat untuk situasi saat ini, karena kita perlu memastikan bahwa seluruh program pembangunan yang dirancang mampu menjawab tantangan global sekaligus mendorong kesejahteraan masyarakat Banyuwangi,” tambahnya.
Selain pembahasan APBD 2025, Banmus juga telah menyusun jadwal kegiatan reses I yang akan berlangsung pada pertengahan Oktober 2024. Masa reses ini akan dimanfaatkan oleh para anggota DPRD untuk turun langsung ke lapangan, mengunjungi masyarakat di daerah pemilihan masing-masing guna menyerap aspirasi yang berkembang di masyarakat. Aspirasi tersebut akan menjadi bahan penting dalam pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) APBD 2025.
Ruliono menyampaikan bahwa masa reses menjadi momen krusial bagi setiap anggota Dewan untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat dan mendengar keluhan serta kebutuhan mereka. Ia berharap, melalui reses ini, anggota Dewan dapat membawa masukan yang konstruktif untuk memperkaya pembahasan Raperda APBD 2025.
“Kegiatan reses ini sangat penting, karena kita akan menyerap langsung aspirasi dari masyarakat. Apa yang menjadi keluhan dan harapan mereka akan kita jadikan pertimbangan dalam pembahasan Raperda APBD 2025 nanti. Ini juga bagian dari komitmen kami untuk selalu mendengarkan dan memperjuangkan kepentingan masyarakat,” ungkap Ruliono.
Dengan agenda yang padat dan krusial, DPRD Banyuwangi berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap langkah strategis yang diambil selaras dengan kebutuhan dan harapan masyarakat. Langkah-langkah yang diambil dalam rapat Banmus ini, menurut Ruliono, tidak hanya bertujuan untuk mencapai target pembangunan jangka pendek, tetapi juga mempersiapkan fondasi yang kuat bagi pembangunan jangka panjang di Banyuwangi.
“Kami sangat berkomitmen untuk terus bekerja keras demi kesejahteraan masyarakat. Setiap kebijakan yang kami ambil akan selalu berdasarkan kepentingan rakyat, dan kami akan berupaya agar semua program pembangunan bisa berjalan dengan baik dan tepat sasaran,” tegasnya.
Sementara itu, Michael Edy Hariyanto, Wakil Ketua II DPRD Banyuwangi dari Partai Demokrat, menambahkan bahwa pembahasan APBD 2025 juga akan mencakup strategi untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan memperkuat sektor-sektor unggulan di Banyuwangi. Menurutnya, peningkatan PAD sangat penting untuk memastikan keberlanjutan program-program pembangunan yang telah direncanakan.
“APBD 2025 ini akan menjadi momen penting bagi kita untuk merancang strategi yang lebih efektif dalam meningkatkan PAD Banyuwangi. Kita perlu memastikan bahwa sektor-sektor unggulan, seperti pariwisata, pertanian, dan industri kreatif, dapat terus tumbuh dan memberikan kontribusi maksimal bagi pembangunan daerah,” jelas Michael.
Dengan berbagai agenda strategis yang telah disusun, DPRD Banyuwangi berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah, serta menjawab tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Banyuwangi di tahun-tahun mendatang.
Adv/Guh