Lahat, Investigasi.news — Kepala Kepolisian Resor (Polres) Lahat, AKBP Novi Edyanto SIK., MIK., menegaskan komitmennya untuk memberantas segala bentuk aksi premanisme yang meresahkan masyarakat. Dalam pernyataannya, Kapolres menekankan bahwa tidak akan ada toleransi bagi pelaku premanisme di wilayah hukum Polres Lahat.
“Premanisme tidak akan kami biarkan tumbuh di Kabupaten Lahat. Kami berkomitmen penuh untuk memberantasnya sampai tuntas,” tegas AKBP Novi, menggarisbawahi sikap keras kepolisian terhadap kejahatan jalanan dan gangguan ketertiban umum.
Menurutnya, tindakan premanisme seperti pemalakan, intimidasi, dan pungutan liar merupakan ancaman serius terhadap rasa aman masyarakat. Aktivitas tersebut bukan hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga menciptakan atmosfer ketakutan di ruang publik.
Dalam sepekan terakhir, Polres Lahat telah meningkatkan patroli dan razia sebagai bagian dari Operasi Sikat Musi I 2025. Beberapa pelaku yang terlibat dalam aksi premanisme berhasil diamankan di sejumlah titik rawan, seperti pasar, terminal, dan pusat keramaian lainnya.
“Langkah ini adalah bagian dari strategi berkelanjutan untuk menjaga kondusivitas wilayah. Masyarakat harus merasa nyaman dalam beraktivitas, dan Polres Lahat hadir untuk memastikan itu terjadi,” ungkap Kapolres.
Ia juga mengajak masyarakat agar tidak ragu melapor jika melihat atau mengalami tindakan premanisme. “Tanpa partisipasi aktif masyarakat, pemberantasan premanisme tidak akan maksimal,” ujarnya.
Dukungan Warga
Masyarakat Lahat menyambut baik langkah tegas Polres. Sejumlah warga menyatakan bahwa kehadiran polisi di lapangan mampu menekan aksi-aksi preman yang selama ini meresahkan. Mereka berharap penindakan ini dilakukan secara konsisten dan tidak bersifat sesaat.
“Polres Lahat akan terus memperkuat upaya preventif dan represif. Ini bukan sekadar penindakan, tetapi gerakan bersama untuk menjadikan Lahat sebagai daerah yang aman, tertib, dan bebas dari premanisme,” pungkas AKBP Novi.
Zainal
