Malut, Investigasi.news – Ratusan orang Sula (pia Sua-red) yang mengadu nasib dan bekerja di Weda-Halmahera Tengah, Maluku Utara, membentuk satu ‘paguyuban primordial’ yang dinamakan SULA BERSATU, paguyuban ini kemudian bergerak dalam lingkup sosial-kemasyarakatan.
Kepada investigasi, Jeldi Aufat yang dipercaya sebagai Ketua paguyuban ini mengatakan bahwa dibentuknya Sula Bersatu atas dasar kesadaran kolektif antar Basudara Sula yang berada di Weda-Halteng.
“Kami hadir untuk menyerap aspirasi basudara Sula di Weda, kemudian menyelesaikan segala masalah dengan solusi agar tidak timbul masalah baru, dan kami juga bersinergi dengan penduduk setempat serta pemangku kebijakan di sini sehingga tercipta harmonisasi antara orang Sula yang ada di Weda dengan penduduk pribumi disini”, ujar Jeldi (8/11).
Lebih jauh dirinya mengatakan bahwa paguyuban Sula Bersatu mempunyai misi kedaerahan yakni menjaga tali silaturahmi yang telah diajarkan leluhur dan orang tua-tua di Kepulauan Sula, seperti Pamanatol, Maksaira, Walima dan lain sebagainya yang sifatnya positif dan perlu kami jaga dan lestarikan.
Dikabarkan selain Jeldi sebagai Ketua Umum Sula Bersatu, ada Akhir Teapon sebagai Sekum, kemudian Sri Irian Tinamongan sebagai Bendum, Bustamin Gay (Wasekum), Yeni A. Sibela (Wabendum), serta para ketua-ketua bidang.
Dari informasi yang disampaikan ke awak media ini, Sula Bersatu dalam waktu dekat akan menggelar aksi Bhakti Sosial bersama jajaran perangkat desa setempat, tujuan aksi ini adalah bahwa ‘Pia Sua’ yang ada di Weda bisa sinergis dan selaras dengan pemerintah setempat, maju bersama mencerdaskan dan mensejahterakan serta memanusiakan manusia. RL