Saat ini terdapat 3 ancaman “triple threat “ yang sudah kita rasakan adanya gejolak krisis di dalam negeri & global yaitu adanya perubahan iklim global (global climate changes), dampak pandemi dan dampak perang di Eropa, Kondisi ini telah memicu kenaikan inflasi lebih kencang ketimbang kesiapan kebijakan moneter untuk mengantisipasinya. Sehingga mengakibatkan banyak negara sudah mengalami multi krisis.
Biosoildam Engineering yang ditemukan Dr. Ir. H Nugroho Widiasmadi M.Eng tahun 2007 sebagai ketua Yayasan ANSA dan dosen Universitas Wahid Hasyim Semarang mampu memberikan solusi Lahan kritis seperti lahan ex tambang, lahan jenuh pupuk kimia dll mampu diperbaiki dengan cepat hanya dalam satu kali musim tanam hasil bisa capai 2 kali lipat (200%), biaya operasional berkurang 50 % serta mampu hadapi cuaca ekstrim seperti banjir, angin dan kekeringan akibat perubahan iklim global.
Smart-Biosoildam merupakan Agrobioengineering yaitu Integrasi beberapa ilmu pengetahuan menjadikan sistem eksplorasi sekaligus konservasi terkontrol secara real times.Teknologi ini adalah pengembangan dari teknologi Biosoildam dimana melibatkan aktivitas mikroba dalam meningkatkan laju infiltrasi secara terukur dan terkontrol. Aktivitas hayati melalui peran mikroba sebagai agen pengurai biomasa dan pemulia tanah menjadi informasi yang penting dalam usaha pemuliaan/konservasi tanah untuk mendukung ketahanan pangan sehat. Pengembangan teknologi Biodam yang melibatkan agen hayati ini telah menggunakan mikrokontroler sebagai pemantau yang efektif terhadap aktivitas agen hayati tersebut melalui parameter elektrolit konduktivitas sebagai input analog dari sensor EC yang ditanam dalam tanah dan kemudian diubah menjadi informasi digital oleh mikrokontroler dan didukung sistem olah tanah secara digital baik dengan Tractor & Drone GPS Conttol System yang cepat & efektif pada semua jenis lahan untuk hasilkan produksi panen maksimal sekaligus mengkonservasi tanah dan air sehingga hasilkan ketahanan pangan yang berkelanjutam dengan alam yang tetap lestari.
Inovasi Biosoildam yang merupakan sistem Pertanian Terintegrasi Total Organik berbasis teknologi Microbachter Alfaafa / MA-11 ini telah digunakan Bank Indonesia sejak tahun 2012 untuk membantu sektor riil seperti petani & peternak agar mandiri dan hasilkan produk pangan yang berkelanjutan.
Dari limbah ternak petani mampu buat pupuk organik (superbokashi) hanya dalam 1 s/d 2 malam dan dari limbah pertanian seperti jerami, kulit kopi, daun sawit dll mampu dibuat pakan ternak (superfeed) hanya dalam waktu 5 hari. Selain pupuk dan pakan dari limbah tersebut juga akan dihasilkan produk ikutan yaitu biogas (CH4) dan Bioetanol (C2H5OH).
Untuk menjaga inflasi Bank Indonesia telah membangun 55 Laboratorium Produksi MA-11 sebagai decomposer biomasa pakan dan pupuk hampir di semua propinsi dengan operator petani-petani muda yang dilatih secara ketat & intensif oleh Yayasan ANSA. Disaat pupuk subsidi semakin langka maka teknologi ini menjadi jawaban dan harapan bagi semua petani agar ketersediaan pangan tetap terjaga.
Salah satu kegiatan yang baru saja dilakukan Yayasan ANSA & Bank Indonesia tanggal 7 Desember 2022 adalah panen dermplot padi Total Organik berbasis Teknologi Biosoildam MA-11 di Kecamatan Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan yang hasilkan gabah panen 12 Ton / Ha dengan biaya operasional kurang dari Rp 5 Juta/ Ha, hasil panen sebelumya dengan pupuk kimia hanya 5 s/d 6 Ton / Ha. Peningkatan yang signifikan hampir dua kali lipat atau 200 % ini juga dicapai di daerah lain yang gunakan teknolgi ini seperti di Aceh Besar, Riau , Kepri, Sumatra Utara , Bangka Belitung, Ciamis, Garut, Tasikmalaya, Semarang, Boyolali, DIY , Banyuwangi, Konawe, Bau-bau, Maluku, Gorontalo, Barito Kuala, Tanah Bumbu, Tapin , NTB, Bali Papua dll.
Apresiasi luar biasa diberikan dari Anggota Komisi XI DPR RI Susi Marleny Bachsin SE, MM yang terus memonitor sejak mulai tanam Agustus 2022 sampai panen 7 Desember 2022 karena ini sebuah teknologi anak bangsa yang dapat menjadi solusi nasional ditengah situasi adanya tekenan ekonomi global akibat multi krisis saat ini.
Inovasi & Teknologi Pertanian Total Organik berbasis Biosoildam MA-11 saat ini terus dikembangkan oleh Yayasan ANSA selain berbasis Bioenginering juga dengan Teknologi Digital 4.0 baik pada Mekanik Electrik sistem olah tanah dengan Tractor Remote Control dan Drone berbasis GPS serta sensor untuk monitoring secara real time terhadap paramater kesehatam dan kesuburan tanah/ air serta tanaman. Sehingga teknologi ini akan lebih presisi & mampu tumbuhan minat kepada generasi muda agar tertarik pada dunia pertanian modern.
Yayasan ANSA siap membantu semua pihak seperti Pemerintah Daerah, perusahaan , masyarakat umum dll untuk wujudkan ketahanan pangan dan energi agar tercipta “Desa-Pintar” yang mempunyai Lumbung Pupuk, Lumbung Pakan, Lumbung Energi Bersih dan Lumbung Pangan Sehat. Sehingga Desa Pintar tersebut selain asri-lestari juga mandiri pangan dan energi.