Pariaman, investigasi.news – Tradisi budaya Hoyak Tabuik di Kota Pariaman semakin mendapat sorotan dengan alokasi dana yang menggiurkan. Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman telah mengalokasikan dana sebesar Rp400 juta untuk pembuatan dua Tabuik pada perhelatan Pesona Hoyak Tabuik, yang akan berlangsung mulai 7 hingga 21 Juli 2024.
Menurut Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman, Ferialdi, dana tersebut merupakan peningkatan dari tahun sebelumnya, yang masing-masing hanya sebesar Rp175 juta. “Kenaikan ini menjadi bukti komitmen kami dalam mempersembahkan sebuah spektakel budaya yang lebih megah,” ujarnya kemarin.
Tabuik, yang merupakan bangunan setinggi belasan meter dan menggambarkan Buraq, keranda jenazah cucu Nabi Muhammad SAW, menjadi pusat perhatian dalam prosesi budaya ini. Proses pembuatan Tabuik dimulai pada 1 Muharram dan mencapai puncaknya dengan pembuangan ke laut pada 10 Muharram.
Namun, untuk meningkatkan potensi wisatawan yang menyaksikan prosesi ini, Pemkot Pariaman bersama masyarakat setempat sepakat untuk melaksanakan prosesi pada hari Minggu, yang bertepatan dengan 10 Muharram atau lebih. “Ini adalah langkah penting dalam mengangkat nilai budaya kami sambil memperluas daya tarik wisata,” tambah Ferialdi.
Selain alokasi dana untuk pembuatan Tabuik, Pemkot Pariaman juga telah menyiapkan anggaran tambahan untuk kegiatan pendukung guna memeriahkan Pesona Hoyak Tabuik. Diharapkan, perhelatan selama 15 hari ini tidak hanya akan memperkaya pengalaman budaya, tetapi juga akan meningkatkan minat wisatawan untuk mengunjungi Kota Pariaman.
** Afri