Jakarta, Investigasi.news – Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, telah merampungkan Detail Engineering Design (DED) pengembangan pariwisata dalam upaya mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor tersebut yang dinilai masih rendah.
“Kami sudah mempresentasikan DED tersebut kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno secara webinar dan beliau sudah menyetujui,” kata Bupati Pasaman, H. Benny Utama usai melantik pengurus Ikatan Keluarga Kabupaten Pasaman (IKKP) periode 2020-2023 di Hotel Balairung Jakarta, Minggu (5/12).
Benny mengatakan, berdasarkan pemetaan terhadap objek wisata di Pasaman sebenarnya banyak yang potensial untuk mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) yang saat ini baru mencapai Rp100 miliar.
Benny mengatakan, Pasaman memiliki sejumlah objek wisata yang tidak kalah dengan daerah lain di Indonesia bahkan bisa menarik wisatawan mancanegara di antaranya Air terjun Batang Nango, Gunung Talamau, Pantai Sasak, Museum Tuanku Imam Bonjol dan Monumen Equator.
Selain itu, Air Terjun Caracai, Ikan Banyak Lubuak Bonta, Puncak Tonang, Bukik Tujuah dan Taman Wisata Alam Rimbo Panti.
“Seperti Monumen Equator Bonjol hanya ada dua di sini dengan Pontianak. Kalau saja dilengkapi dengan planetarium bisa menjadi wisata pendidikan. Hal juga diperkuat dengan hadirnya Museum Tuanku Imam Bonjol,” kata Benny.
Untuk penganggaran, kata Benny, akan diselaraskan dengan program Kemendibudristek yang memiliki alokasi untuk wisata pendidikan.
Salah satu objek wisata lain yang akan dikembangkan, yakni Equator Bonjol. Bonjol merupakan salah satu dari 12 kecamatan yang berada di Kabupaten Pasaman, berjarak 153,4 kilometer (km) dari ibu kota Provinsi Sumatera Barat, Padang dan merupakan tanah kelahiran pahlawan nasional Tuanku Imam Bonjol.
“Kami juga mengajukan sejumlah objek wisata alam sebagai geopark. Bahkan untuk mewujudkan hal itu sudah mengundang sejumlah pencinta alam untuk menjajaki pengembangan wisata arung jeram (rafting),” kata Benny.
Benny juga menyampaikan pengembangan pariwisata Pasaman juga membutuhkan dukungan infrastruktur karena dengan kondisi sekarang daerahnya hanya sebagai lintasan saja antara Bukit Tinggi dengan Sumatera Utara.
Akses ke Pasaman dapat menggunakan jalan nasional meski kondisinya bagus tetapi berkelok-kelok sehingga kurang nyaman untuk menggunakan jalur darat meskipun pemandangannya bagus.
“Kami akan koordinasikan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif agar jalan bisa dibuat nyaman,” tuturnya.
Untuk hotel, Benny menyebutkan, sudah banyak yang didirikan setidaknya untuk menampung 200 hingga 300 wisatawan masih sanggup.
Benny juga berharap hadirnya IKKP sebagai organisasi perantauan bisa membantu untuk turut mempublikasikan objek wisata di tempat kelahirannya yang tidak kalah dengan daerah lain.
“Saya juga berharap para perantauan yang sudah memiliki posisi di pemerintahan juga dapat mendorong pejabat di kementerian maupun lembaga untuk mengangkat potensi pariwisata di Pasaman,” ujarnya dalam pelantikan yang juga dihadiri Wakil Bupati Pasaman Sabar AS.
Ketua IKKP terpilih Adlis Rahman menyatakan, kesiapannya untuk membantu mempromosikan potensi pariwisata Pasaman melalui berbagai kanal publikasi.
Adlis juga menyampaikan prioritas program yang akan dilakukan pada masa kepengurusan ini adalah bersama-sama mendukung kemajuan sektor pariwisata dan seluruh program pembangunan.
Pelantikan kali ini berbeda dengan acara tahun tahun sebelumnya karena masih pada masa pandemi. Panitia membatasi jumlah undangan dengan kapasitas 50 persen dan dengan protokol kesehatan yang ketat. Sc