SAWAHLUNTO, INVESTIGASI
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Sawahlunto meminta PT Wahana Wisata Sawahlunto untuk memberikan Laporan pertanggungjawaban kucuran dana Rp3 milyar.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua DPRD Sawahlunto Elfia Rita Dewi pada rapat paripurna DPRD Sawahlunto terhadap Laporan Pertanggungjawaban APBD 2020, Senin (12/7/2021).
Dari laporan pembicaraan tingkat I terhadap terhadap LKPj APBD 2020 disampaikan, melihat kondisi yang dihadapi oleh PT Wahana Wisata Sawahlunto, apalagi dengan adanya masa pandemi Covid-19, maka PT Wahana Wisata Sawahlunto pendapatannya pada tahun 2020 yaitu nihil.
“ dalam permintaan PT Wahana Wisata Sawahlunto menambah kucuran dana. Kami harus meminta dahulu pertanggungjawaban kucuran dana sebelumnya yaitu sebesar Rp3 milyar” kata Dewi pada raat paripuna yang dipimpin Ketua DPRD Sawahlunto Eka Wahyu yang dihadiri Wali Kota Sawahlunto Deri Asta dan Wakil Walikota Sawahlunto Zohirin Sayuti itu.
Terkait kondisi PT Wahana Wisata Sawahlunto (WWS) ini juga jadi sorotan, fraksi di DPRD kota ini. Bahkan tak hanya PT WWS ini saja, nasib Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dikota Sawahlunto, dipertanyakan Dewan dikota ini
Juru bicara PPP, Demokrat dan Perindo Iwan Kurniawan mempertanyakan status BUMD, PT Lembu Betina Subur (LBS).PT Bumi Sawahlunto Mandiri (BSM), Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan PT Wahana Wisata Sawahlunto (WWS).
“ fraksi kami ingin mengetahui status BUMD yang ada dikota Sawahlunto. Dan ada tindakan dari pemerintah daerah terhadap BUMD yang tidak produktif lagi” sorot Iwan pada paripurna yang dihadiri Wali Kota Sawahlunto Deri Asta dan kepala OPD dikota ini.
Dikesempatan itu, Iwan Kurniawan juga meminta kejelasan data dana bergulir Bussines Development Center (BDC). “ fraksi ingin mengetahui data dana bergulir BDC dan data dana bergulir untuk tahun 2020 yang diberikan kepada masyarakat” kata Iwan minta penjelasan.
Pada Nota Jawaban Wali Kota atas Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD Kota Sawahlunto terhadap nota pengantar Ranperda tentang Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kota Sawahlunto tahun 2020, Senin (5/7/2021) lalu.
Wali Kota Sawahlunto Deri Asta mengakui, masalah yang dihadapi BUMD di Kota Sawahlunto yang paling mendasar adalah kekurangan anggaran untuk terus dapat beroperasi. Di mana PT. WWS sejak terjadinya pandemi mengalami penurunan pendapatan yang cukup drastis. Hal ini karena adanya kebijakan dari pemerintah untuk menanggulangi perkembangan virus Covid 19 dengan menutup lokasi objek wisata.
Dengan adanya kebijakan ini, otomatis selama Maret hingga Juli 2020 PT. WWS tidak mendapatkan pemasukan sama sekali. Sementara pengeluaran wajib seperti gaji karyawan dan beban operasional lainnya harus dikeluarkan setiap bulannya, sehingga kas perusahaan mengalami minus.
Namun pada awal Agustus 2020 pemerintah daerah membuka kembali PT. WWS dengan protokol kesehatan yang ketat. Namun, dengan kondisi pandemi tetap tidak maksimai dalam pencapaian pendapatan untuk menutupi biaya operasional. (T.Ab)