Sawahlunto, investigasi.news – PT Bukit Asam Ombilin Kota Sawahlunto memfasilitasi kelompok peternak binaan di kota itu mengikuti Pelatihan peternakan kambing di Sleman – Bantul Jogyakarta 2-4 Juli 2024 mendatang.
General Manager PT Bukit Asam Ombilin Sawahlunto Yulfaizon berharap dengan mengikuti pelatihan lapangan ke Yogyakarta ini dapat meningkatkan kapabilitas ketrampilan dan ilmu bagi kelompok peternak binaan CSR yang ada.
” Sangat perlu pengembangan dan studi banding peternak yang lebih dahulu berhasil dari kita” kata Yulfaizon saat melepas kelompok peternak itu di Ruang Rapat Ombilin, Kamis (27/6/2024)
Lebih jauh dia berharap untuk menjadi sentra pedaging kedepan, salah satunya binaan pun pengetahuan dan skill yang lebih.
Bersama peternak yang benar-benar dan mampu untuk hal itu. Bisa menularkan ilmu pada lain. Pembinaan ini berkelanjutan sampai mandiri.
Kebutuhan untuk kota Sawahlunto saja masih kurang. Kemampuan dan kapabilitas lebih giat lagi.
Akan dievaluasi nanti dari hasil Pelatihan. Bisa menjadi pionir bagi orang lain, minimal bagi keluarga. Ada perkembangan yang signifikan. Pertemuan rutin membahas kendala dan hambatan terjadi, sebutnya.
Rombongan peternak kota Sawahlunto Riki Ekoni dan rekan-rekan akan dievaluasi nanti dari hasil Pelatihan. Bisa menjadi pionir bagi orang lain, minimal bagi keluarga.
Diharapkan ada perkembangan yang signifikan. Pertemuan rutin pembahasan kendala dan hambatan terjadi, sebutnya.
Kabid Peternakan dan Perikanan DKP3 Kota Sawahlunto Drh Feri A Octaviantris apresiasi kepedulian PT Bukit Asam terhadap peternak di kota ini.
” Pelatihan ini peluang berharga bagi peternak binaan sampai benar-benar terampil dan mengetahui lebih awal kendala dalam pengembangan” harap Feri.
Kedepannya, pinta Feri peternak binaan PT Bukit Asam ini bisa jadi pionir di Sawahlunto dan pihak pemerintah daerah siap untuk membantunya.
Salah seorang peternak Riki Ekoni yang dikenal sebagai penggerak kelompok peternak kambing kota ini berharap pembinaan dan bantuan dari PT Bukit Asam.
” Peternak binaan butuh SDM pengembangan agar nantinya mandiri dan menjadi motivator peternak lainnya seperti harapan kita bersama” pungkasnya. (Tumpak)