Sawahlunto, Investigasi.news โ UNESCO menggelar diskusi terpumpun dengan stake Holder Kota Sawahlunto. Kegiatan yang dilakukan bersama Dinas Kebudayaan Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman Kota Sawahlunto itu digelar di Hotel Khas Ombilin, Rabu (13/4/2022)
Kepala Dinas Kebudayaan Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman Kota Sawahlunto Hilmed menyatakan kegiatan yang difasilitasi pemerintah Belanda melalui kantor UNESCO Jakarta, dengan menunjuk konsultan ahli Scoul Asia Museum Services (SEAMS) ini untuk melakukan kajian penyusunan interpretasi situs Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS)
โ kegiatan ini sebagai tahapan survei dasar dalam menyiapkan interpretasi situs WTBOS masukan serta informasi awal dari stakeholder WTBOS akan dirangkum dan dianalisa oleh SEAMS sebagai bahan survei lanjutan โ kata Hilmed
Dan kegiatan ini, sebutnya menghadirkan tim SEAMS yang terdiri dari Andrew Henderson, Dyah Pandam Mitayani dan Anastasia Dwirahmi yang telah melakukan kegiatan serta survey ini.
Tim SEAMS Andrew Henderson berharap kegiatan ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk masukan dasar penyusunan strategi Interpretasi warisan dunia tambang Ombilin Sawahlunto.
โ tujuan kegiatan ini untuk mulai bagaimana kita dapat menyusun stategi Interpretasi ini bersama-samaโ kata Andrew
Lebih jauh ia menyatakan interpretasi ini sangat penting untuk pariwisata berkelanjutan, meningkatan experience atau pengalaman pengunjung baik domestik dan mancanegara.
โ Interpretasi penting untuk pendidikan dan dapat membantu orang, anak-anak dan orang dewasa belajar tentang nilai-nilai warisan budayaโ katanya.
Anastasia Dwirahmi menambahkan interpretasi ini penting agar adanya signifikansi nilai cagar budaya dari banyak tempat tidak semuanya mudah dilihat dan harus dijelaskan dengan interpretasi.
โ Interpretasi dapat memperkuat dan menjaga hubungan antara komunitas dan warisannyaโ jelasnya. (T.Ab)