Sawahlunto, investigasi.news – Proyek Pengerjaan Optimalisasi Spam IKK Kota Sawahlunto dengan nomor kontrak HK. 01.02/25/PPK.AM/PPP-SB/2021, tanggal kontrak 30 November 2021. Dengan waktu pelaksanaan 31 hari kerja, nilai n Supervisi PT. Dacrea Design and Engineering Consultants Join Operation with PT Deserco Development Services, sebagai Kontraktor Pelaksana PT. Jasuka Bangun Pratama-PT. Bayu Surya Bhakti Konstruksi (KSO). Sudah lewat dari tahun 2022 belum juga ada serah terima operasional kepada pihak Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Sawahlunto.
Direktur PDAM Sawahlunto Arifman yang ditemui di ruang kerjanya oleh media ini mengiyakan belum adanya serah terima operasional kepada pihaknya.” Sampai saat ini 7 Maret 2023 PDAM Sawahlunto belum ada serah terima Operasional dari Pengerjaan Optimalisasi Spam IKK Kota Sawahlunto. Hampir tiap minggu kita mendesak baik kepada PPK BPPW (Balai Prasarana Permukiman Wilayah) Luluk untuk cepat dilakukan serah terima operasional ini, agar masyarakat Sawahlunto bisa menikmati air bersih merata,” ujarnya.
Menurut Arif, pihaknya sebenarnya dirugikan dalam hal ini. Karena masyarakat Sawahlunto mengetahui bahwa PDAM Sawahlunto ada proyek bernilai miliaran rupiah untuk perbaikan pipa, pemasangan pipa baru dan pembelian pompa. ” Namun kenyataannya pengerjaan optimalisasi Spam IKK Sawahlunto belum secara resmi menjadi milik kita karena belum ada serah terima dari pihak PUPR Propinsi Sumatera Barat. Kita juga meminta agar tenaga teknis kita dilatih dulu untuk pengoperasiannya. Sehingga kedepannya sudah siap pakai,” ujarnya.
Pengerjaan ini untuk jalur distribusi utama, imbuhnya nanti di tahun 2023 akan ada dana tambahan dari APBD Daerah Sawahlunto melalui Dinas PU sebesar Rp. 3 miliar untuk Penguatan jaringan, agar terkoneksi dengan jaringan dan jalur distribusi kerumah-rumah warga. ” Diharapkan tahun 2024 warga di Kecamatan Barangin tidak kekurangan air lagi,” katanya.
Sementara Ketika media ini melakukan konfirmasi terkait belum serah terimanya Pengerjaan Optimalisasi Spam IKK Kota Sawahlunto kepada Kepala BPPW (Balai Prasarana Permukiman Wilayah) Propinsi Sumatera Barat Kusworo sampai saat ini tidak menjawab dan membalas. Dan ketika dihubungi pun via telepon seluler tidak mengangkat.
Ditempat terpisah Ketua LKAAM Kota Sawahlunto Datuk Dahler mempertanyakan kenapa proyek yang bernilai miliaran dan untuk kemaslahatan warga Sawahlunto ini bisa belum juga serah terima sesuai dengan jumlah hari terakhir proyek fisik yaitu tahun 2022. ” Heran juga kita, dengan dana sebesar itu masa bisa belum siap pakai juga. Seharusnya masyarakat Sawahlunto sudah bisa menikmati hasil dari proyek tersebut,” ujarnya.
Masyarakat Sawahlunto juga tidak mengerti kenapa sampai saat ini Maret ko 2023 air belum juga mengalir, apa yang terjadi. Bila belum ada serah terima pasti ada suatu masalah, sudah lebih 2 bulan dari tahun 2022 kita masih kekeringan. Proyek ini terkesan lelet dan lamban, sejumlah masyarakat yang kekeringan air benar-benar tidak puas dengan kinerja dari Kontraktor yang tekan kontrak dengan PUPR Propinsi Sumatera Barat. (pin)
