Sawahlunto, Investigasi.news – Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) yang telah diakui UNESCO sejak 2019 akan dijadikan kurikulum sekolah diintegrasikan melalui muatan lokal.
Dilakukan uji coba dalam Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) WTBOS bertajuk kearifan lokal di SMAN 1 Sawahlunto, Senin (18/11/2024).
Kegiatan besutan Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Kementerian Kebudayaan ini akan berlangsung hingga Rabu 20 November 2024.
Pelajar SMAN 1 ini diberikan pembelajaran terkait WTBOS yang sudah ditetapkan sebagai warisan dunia. Modul ajar WTBOS ini hadir untuk memperkenalkan warisan budaya dunia di kalangan generasi muda saat ini.
Ketua Tim Kerja WTBOS, Kementerian Kebudayaan Yayuk Sri Budi Rahayu menyatakan WTBOS ini perlu dipelajari agar mendapatkan pemahaman yang benar.
Potensi daerah, kekayaan budaya yang sudah memiliki legitimasi. WTBOS ini merupakan satu-satunya warisan tambang yang masih utuh di dunia.
Ia juga menyampaikan, sejak ditetapkan sebagai warisan dunia, pihaknya telah melakukan upaya aktivasi. Seperti melalui Festival Galanggang Arang, dengan tujuan agar masyarakat luas mengetahuinya.
“Dalam perluasan aktivasi WTBOS, perlu dilakukan internalisasi nilai melalui dunia pendidikan. Kementerian Kebudayaan kemudian menyusun sebuah model yang dijadikan acuan dalam penguatan nilai WTBOS di lingkungan sekolah,” katanya.
Kepala Sekolah SMAN 1 Sawahlunto Agus Sri Harjanto apresiasi digelarnya kegiatan di sekolah ini.
” Ujicoba ini sangat penting agar dapat disesuaikan agar modul P5 WTBOS ini dapat terlaksana dengan baik sesuai harapan kita” harap Agus.
Lebih jauh Agus berharap para pelajar dapat mengikutinya dengan baik karena dampaknya akan lebih luas untuk pengembangan WTBOS kota ini.
Kegiatan itu juga dihadiri Riri Febrina mewakili Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 5, Sumatera Barat, Hilmed
Kadis Kebudayaan Kota Sawahlunto dan kurator gelanggang Arang WTBOS. (Tumpak)