Wabup Taliabu Kewalahan Dicecar Demonstran, Akhirnya Mertua dan Menantu Didesak Mundur

More articles

spot_img
Taliabu, Investigasi.News – Solidaritas Perjuangan Rakyat Taliabu atau SPARTA kembali melakukan aksi turun ke jalan. Aksi Asis Armin (Presiden SPARTA) dan rekan-rekan kali ini menyoroti berbagai proyek mangkrak di Taliabu. Yang menjadi isu sentral selain masalah pinjaman daerah sebesar Rp 115.000.000.000,00 serta kinerja beberapa pejabat Pemda Pulau Taliabu yang dianggap mereka tidak becus, misalnya Kadis PUPR Suprayidno dan Ka. Bappeda Syamsudin Ode Maniwi, selanjutnya SPARTA juga mengkoreksi Tim Anggaran Pemerintah Daerah atau TAPD yang dikomandoi Sekda Pulau Taliabu Salim Ganiru.

Namun nasib naas malah menimpa Wakil Bupati (Wabup) Ramli, karena orang yang disasar tidak berada ditempat, alhasil Wabup Ramli harus bertatap muka dan audiens dengan para demonstran, yang digelar pada senin ( 22/8) kemarin.

Pada video yang terlanjur beredar luas dimasyarakat, nampak Wabup Ramli kewalahan dicecar pertanyaan oleh para demonstran dari SPARTA, Wabup Ramli nyata terlihat seperti ’ban reseref’ pada pemerintahan daerah pulau Taliabu.

”Seharusnya jika Bupati Aliong Mus tidak ditempat maka anda sebagai pelaksana tugas kepala daerah, tapi kasarnya anda hanya seperti pembantu yang tidak mempunyai kewenangan apa-apa”, teriak para demonstran kesal saat Wabup Ramli tidak dapat menjelaskan persoalan pinjaman dana daerah sebesar 115 miliar tadi.

Dalam tuntutannya pengunjuk rasa mendesak Kejari Pulau Taliabu untuk menangkap Kadis PUPR Suprayidno, bukan hanya itu SPARTA juga mendesak APH untuk memeriksa Ka. Bappeda Samsudin Ode Maniwi, selanjutnya tuntutan berikutnya SPARTA mendesak Bupati Aliong Mus untuk mencopot Suprayidno dari Kadis PUPR, hal ini dikarenakan mangkraknya sejumlah proyek pembangunan jalan seperti:
-Pembangunan Peningkatan Jalan Nggele-Lede sebesar Rp 16,3 miliar
-Pembangunan Jalan Beringin-Nggele sebesar Rp 6,6 miliar
-Perbaikan dan cutingan jalan air lise sebesar Rp 1,6 miliar
-Peningkatan jalan kota Bobong (Butas) sebesar Rp 10,9 miliar
-Pembangunan Jalan Air Kalimat sebesar Rp 7,7 miliar
-Pembukaan jalan Kataga-Sofan sebesar Rp 2,3 miliar
-Dan yang terakhir Pembangunan Jalan Tabona-Peleng sebesar Rp 7,3 miliar.

Namun ada hal yang menarik saat pengunjuk rasa kesal dan meminta Wabup Ramli mundur dari jabatannya karena tidak bisa mengkoordinasikan aspirasi para pengunjuk rasa.

”Bapak mundur saja dari jabatan sebagai Wakil Bupati”, teriak pengunjuk rasa kesal.

Ini sekaligus menjadi catatan bahwa Wabup Ramli dan menantunya Suprayidno yang menjabat sebagai Kadis PUPR dituntut untuk mundur dari jabatannya.

( Y. Tabaika )

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Latest

spot_img