Pembangunan proyek jalan Ngelle-Lede sepanjang 8 KM senilai 16 miliar bakal bergulir. Tak hanya merembet kepada kinerja Dinas PUPR, bahkan sadisnya ada pihak yang menilai kepemimpinan Bupati Aliong Mus gagal. Apakah Bupati Taliabu bisa bertindak tegas terhadap duri di dalam daging ? Kita tunggu saja.
Taliabu, Investigasi.News – Pukulan telak harus diterima Aliong Mus, Bupati Pulau Taliabu-Provinsi Maluku Utara (Malut) yang juga Ketua DPD II Partai Golkar Taliabu.
Pasalnya Aliong disinggung oleh AHM tokoh Golkar Malut yang tengah melakukan lawatan politiknya ke Taliabu ( sabtu/8/4/23), yang merupakan Kakak kandungnya sendiri.
AHM menyinggung terkait pembangunan Infrastruktur yang ada di Kabupaten tersebut. Apalagi untuk Bupati Aliong yang menjabat sebagai bupati dua periode, yang sebelumnya pernah sesumbar akan menyelesaikan jalan lingkar Taliabu dengan waktu 3 tahun.
Meski di daerah lain AHM juga melakukan kritik yang sama, namun di Taliabu sedikit berbeda karena masalah infrastruktur memang tengah menjadi perdebatan publik, terutama yang sedang _viral_ sekarang, yakni pembangunan ruas jalan Ngelle-Lede sepanjang 8 KM dengan _bandrol_ proyek senilai 16 miliar lebih dengan menggunakan dana APBD tahun 2022. Dimana APBD tersebut juga dari hasil pinjaman Pemda Taliabu ke Bank Pembangunan Daerah Maluku Malut ( BPDM) dengan nilai pinjaman 115 Milyar.
Dari hasil pantauan media ini, kritik pedas AHM kepada Aliong Bupati Taliabu kurang lebih menyoroti tentang gagalnya perencanaan, tidak focusnya Pemerintah Daerah Taliabu, serta tudingan foya-foya perjalanan dinas keluar daerah.
Lalu apa sebenarnya yang menjadi titik picu kegagalan Aliong dalam pembangunan infrastruktur di Taliabu ???
Ujung tombak pembangunan infrastruktur yang dinahkodai Aliong tentu ada pada dinas teknis yakni Dinas PUPR yang kepala dinasnya Suprayidno atau akrab dipanggil Ino.
Harapan Aliong untuk menjawab tuntasnya jalan lingkar Taliabu yang menjadi molor pada periode kedua kepemimpinannya, hari ini menjadi tidak pasti ketika wajah kegagalan hampir menghiasi pada pekerjaan ruas jalan Nggele-Lede.
Ini menjadi polemik ditengah masyarakat, karena pekerjaan dianggap asal-asalan. Ketika tidak ditemukan papan informasi pekerjaan di lokasi proyek, kemudian dugaan menggunakan material yang tidak sesuai RAB (spesifikasi tekhnis), sampai kepada tudingan jika waktu pekerjaan sudah tidak sesuai.
Sementara itu, disisi yang lain Aliong pernah tegas mengatakan jika tidak pernah main-main dengan pembangunan infrastruktur pada pemerintahannya.
Namun masyarakat melihat _antitesa_ dari pernyataan Aliong dan bahkan bisa menjadi bumerang untuk dirinya sendiri.
Sehingga saat ini publik menanti langkah cerdas Aliong Mus, beranikah dirinya sebagai pucuk pimpinan pada kuasa penggunaan APBD untuk mengevaluasi Ino sebagai Kadis PUPR.
Tentu saja ini menjadi tantangan, karena menjadi rahasia umum jika Ino sangat kuat โkursi kekuasaannyaโ pada dinas yang mengurus berbagai pembangunan jalan dan jembatan itu, ini karena Ino merupakan โanak mantu’ atau orang dekat wakil bupati/wabup Ramli.
Sampai berita pantauan ini ditayangkan, awak media kami masih coba mengkonfirmasi Bupati Aliong Mus, terkait langkah apa yang akan dilakukan untuk menjawab kritikan Tokoh Golkar Malut kepada dirinya yang juga Ketua DPD II Golkar sekaligus Bupati Taliabu.
( Y.Tabaika )