Medan, investigasi.news – Meskipun kebakaran berulang terjadi, namun hingga kini belum ada tanda-tanda depo Pertamina Labuhan Deli (Medan grup-red) jalan KL Yos Sudarso KM. 19,3 Medan dipindahkan dari kawasan pemukiman padat penduduk. Parahnya lagi, pihak pertamina juga tak kunjung memberikan sinyal atas pembebasan lahan yang ditempati masyarakat. Jum’at (10/03/2023) pukul 14.00 Wib.
Pantauan investigasi.news di lapangan, depo Pertamina Labuhan Deli atau yang dikenal Fuel Terminal Medan grup berada di kawasan padat penduduk. Ironisnya obyek vital itu hanya berbatas pagar dengan perkampungan warga.
Kekhawatiran terjadinya kebakaran terus dirasakan masyarakat di sana. Pasalnya aroma BBM jenis pertalite masuk ke dalam rumah warga.
Pasca kejadian terbakarnya depo Plumpang Pertamina Jakarta Utara, Menteri BUMN, Erick Thohir Minta kawasan obyek vital dengan pemukiman masyarakat diperjauh sebagaimana yang dilansir dalam situs resmi wapresri.go.id.
โJadi memang sejak awal kita sudah menekankan kepada seluruh BUMN yang masuk menjadi kawasan objek vital, saya rasa tidak hanya kilang, tetapi juga Pupuk (Sriwijaya) yang seperti saya tinjau di Sumatera Selatan, itu pun buffer antara titik keamanan dan tentu titik daripada masyarakat itu masih terlalu dekat,โ paparnya.
Untuk itu, ke depan ia ingin menata ulang zonasi kawasan obyek vital tidak hanya milik Pertamina, tetapi juga PLN dan Pupuk Sriwijaya.
โSupaya ada batasan-batasan keamanan untuk bisa masyarakat tinggal, tetapi dengan segala yang kita inginkan bersama, semoga ini menjadi solusi juga bahwa masyarakat mengerti kawasan itu tidak aman jangan ditinggali kembali,โ tutur Erick.
Pihak Pertamina Medan (Mor1) ataupun Pertamina Labuhan Deli (Medan grup-red) belum berhasil dikonfirmasi. Saat dihubungi investigasi.news melalui telephon/WhatsApp, ditolak (Bagian Comrel, Imam-red). (Man).