Malut, Investigasi.news – Mungkin benar kata petuah yang mengatakan jika ’setiap orang ada masanya, dan setiap masa ada orangnya. Maksudnya penulis ingin mengatakan jika pada masa kepemimpinan Fifian Adeningsi Mus sebagai Bupati Kab. Kepulauan Sula infonya ada satu kontraktor atau sebut saja pemain proyek yang dominan, beliau sering disebut Bos Ambon (istilah), masih menurut rumor yang beredar taipan asal Maluku ini merupakan salah satu penyandang dana saat Ningsi bertarung pada pilkada 2020 kemarin, sehingga mungkin saja ini sebagai timbal balik.
Amatan media ini (Jumat 1/9), ‘Bos Ambon’ selalu diberikan porsi pekerjaan, misalnya pada 2021 yakni APBD-P 2021 Bos Ambon mendapat beberapa proyek jelang pelaksanaan Festival Tanjung Waka atau FTW, salah satunya pembangunan home stay bernilai miliaran dengan stand-stand SKPD, yang kemudian disebut sebagai proyek fasilitas pendukung FTW.
Kemudian pada TA atau Tahun Anggaran 2022, kelompok taipan Maluku yang infonya punya kedekatan dengan salah satu Kepala Dinas (Kadis) atau anak buah Bupati Ningsi ini, mengerjakan sedikitnya: Rehab Masjid Raya senilai Rp 1.959.866.219,00, kemudian proyek pengembangan islamic center disekitar masjid raya tahap I senilai Rp 1.496.633.325,00 yang hari ini belum selesai, lalu proyek pos jaga menuju kantor Bupati baru yang bernilai ratusan juta, itu juga belum selesai karena pembangunan bertahap dan dilanjutkan tahun 2023 dengan anggaran Rp 630.208.560,10, dan infonya pekerjaan masih jatuh ke kelompok ini lewat stafsus Bupati berinisial ES, kemudian juga pekerjaan taman mangon senilai Rp 3.887472.118,00.
Tahun 2023 Bupati Ningsi masih mempercayai Bos Ambon, meski pada pekerjaan tahun 2022 banyak minusnya, Lihat saja rehab Masjid Raya yang setelah direhab masih bocor, atau lepasnya besi penyangga landscape taman mangon yang mengakibatkan seorang pengunjung (anak kecil) terjun bebas ke laut, karena besi penyangganya ternyata tidak dicor pada tiang melainkan hanya ditempel.
Bos Ambon yang disinyalir pemilik CV. Primatama yang beralamat di BTN Kanawa Blok F1 No. 06 kota Ambon, Provinsi Maluku, pada tahun anggaran 2023 ini, infonya dipercaya Ningsi untuk membangun RS. Pratama FAM Dofa senilai Rp 43.838.512.171,44 yang menggunakan anggaran DAK tahun 2023, selain pembangunan fisik kabarnya juga beserta dengan mobiler rumah sakit type pratama itu, kemudian pembangunan gedung islamic center di lokasi Masjid Raya yang hari ini mulai dikerjakan meski tidak ditemukan papan informasi proyek di lokasi kerja.
Bukan hanya itu, hasil telusur investigasi,news kelompok Bos Ambon juga menguasai beberapa proyek pembangunan ruas jalan tahun 2023 pada dinas PUPR Pemda Sula, total proyek yang dikerjakan mencapai 60-70 miliar.
Usut punya usut, ternyata salah satu operator Bos Ambon di Sula adalah stafsus Bupati berinisial ES tadi, selain ada salah satu kepala dinas.
Kemudian dari informasi yang kami dapatkan, salah satu orang kepercayaan Bos Ambon adalah adik dari kepala dinas tadi, yang bekerja pada perusahaan kontraktor Bos Ambon di kota Ambon, Provinsi Maluku.
Sikap Bupati Fifian yang kemudian kurang mempercayai kontraktor lokal ternyata cukup berimbas ke berbagai hal, selain tidak memberdayakan pekerja lokal tindakan ini juga dipercayai menjadikan laju pertumbuhan ekonomi di Sula tersendat akibat banyaknya anggaran yang dilarikan atau dikelola diluar kabupaten kepulauan Sula. RL