Banyuwangi, Investigasi.newd – Terkait pelaksanaan Wisuda bagi murid TK,SD,SMP,SMA menjadi bahasan khusus oleh Anggota Dewan Dari Fraksi Nasdem Agung Setyo Wibowo
Hal tersebut Menindaklanjuti keluhan dari sebagian orang tua wali murid TK, SD, SMP dan SMA terkait acara wisuda dan perpisahan kelulusan yang digelar di hotel, anggota DPRD Banyuwangi asal Fraksi Nasdem Agung Setyo Wibowo meminta Dinas Pendidikan lakukan evaluasi dan kajian komprehensif.
Menurut Agung, pihaknya menyadari apabila sebagian orang tua/wali merasa berat dengan adanya acara wisuda lulusan di hotel. Pasalnya, dengan acara tersebut maka siswa harus rias di salon, urunan biaya sewa gedung, menanggung biaya gebyar tari dan lain-lainnya.
“Kegiatan tersebut momentumnya berdekatan dengan akan masuknya anak ke jenjang pendidikan selanjutnya. Sehingga semua dirasakan berat. Apalagi memasuki Agustus yang penuh dengan acara hiburan yang akan membutuhkan dana lagi,” ucapnya (20/6/2023).
Selanjutnya Agung mengatakan bahwa di sisi lain ada masyarakat yang berpendapat penyelenggaraan acara pelepasan siswa dinilai lebih praktis efektif dan efisien dalam banyak hal
“Apabila menggelar acara perpisahan di lingkungan sekolah juga harus menyewa terop, meja kursi, sound sistem dan lain sebagainya. Selain itu panitia dan para guru energinya terkuras untuk melakukan persiapan pada saat acara bahkan setelah acara wisuda harus membersihkan kotoran dan sampah.”ucapnya lagi
Dari berbagai sektor banyak sekali memerlukan biaya yang mana akan memberatkan wali murid
“Sehingga total biaya yang dikeluarkan untuk acara di sekolah atau hotel pada akhirnya hampir sama. Namun apabila acara dilaksanakan di hotel panitia dan guru fokus pada pengisian acara. Tentu saja sekolah dan panitia dengan persetujuan paguyuban kelas tetap memperhatikan dan mempertimbangkan kemampuan rata-rata orang tua atau wali”ungkapnya
Lebih lanjut Agung mengatakan bahwa solusi yang bisa diambil, menurutnya Dinas Pendidikan Banyuwangi mengeluarkan imbauan untuk tidak menggelar acara perpisahan yang terlalu memberatkan masyarakat. Namun tidak melarang sekolah untuk menggelar acara wisuda dan perpisahan siswa dengan kesepakatan orang tua/wali. Selain itu juga wajib membebaskan biaya bagi mereka yang benar-benar tidak mampu
“Kemudian agar tidak berat sekolah bersama orang tua/wali murid sejak awal masuk sekolah membuat kesepakatan untuk merencanakan acara dan mengadakan tabungan atau mengangsur setiap bulan,”Katanya
Agung menambahkan terkait biaya-biaya perlu adanya sinergitas yang humanis
“Untuk mengurangi atau menghilangkan biaya ke salon, pihak sekolah bisa kerjasama mengadakan pendidikan dan pelatihan merias bagi siswi maupun orang tua secara berkala,
Sehingga siswa yang akan mengikuti wisuda tidak harus mengeluarkan biaya ke salon, tetapi cukup dirias oleh orang tua atau teman-temannya,”tambahnya
Ia meminta Dinas Pendidikan dan Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur (Jatim) di wilayah Banyuwangi untuk melakukan evaluasi dan kajian yang komprehensif agar pelaksanaan wisuda siswa yang sebenarnya efektif dan efisien tidak menjadi beban bagi masyarakat dan stakeholder terkait yang lain.(*/teguh)