Batang, investigasi.news – Rabu (23/02/22), dalam rangka Bulan pelayanan KB MKJP tahun 2022, bertempat di Klinik Pratama Siti Rohmah Kelurahan Karangasem Utara, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang telah dilaksanakan pelayanan Bhakti Sosial KB Muslimat.
Dengan jumlah Akseptor KB Implan 63 orang, KB IUD 35 orang, total 98 orang. Kegiatan pelayanan KB ini dilaksanakan dalam rangka menekan jumlah angka kelahiran di Kabupaten yang sudah melonjak terlalu tinggi 2 tahun belakangan ini.
Serma Sugiono (Babinsa) Koramil 10/Batang menjelaskan, Ia melaksanakan pendampingan dalam pelaksanaan Bhakti Sosial KB Muslimat bukan lain guna untuk menekankan kepada peserta dan petugas KB untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, “Jangan sampai saat pelaksanaan KB malah terjadi kerumunan dan tidak menjaga jarak” imbuhnya.
Kepala DP3 AP 2 KB Bapak Supriyono juga menambahkan, kegiatan pelayanan KB setelah adanya pademi Covid-19 diwilayah Kabupaten Batang menurun trastis. Sudah hampir 3 tahun petugas pelayanan KB hampir vakum atau tidak ada pelayanan KB, itu semua dikarenakan warga merasa kuwatir dan takut terkena virus Covid-19.
Alhamdulillah hari ini, kita bisa melaksanakan Bhakti Sosial pelayanan KB dan pesertanya lumayan banyak. Peserta kita wajibkan memakai masker dan mencuci tangan dengan sabun ditempat yang telah disediakan oleh panitia. Sebelum memasuki ruang periksa para peserta KB harus melalui skrening suhu tubuh, apabila dinyatakan aman baru boleh masuk keruang tunggu “ucap Supriyono”.
Perencanaan keluarga adalah poin penting yang harus dipersiapkan setelah menikah. Dengan perencanaan yang matang, pasangan bisa mengembangkan diri dan karier. Kemampuan untuk merencanakan kehamilan termasuk memilih kontrasepsi juga dipercaya dapat meningkatkan kesehatan mental dan kebahagiaan bagi kedua pasanga, disisi lain kasih sayang dan kebutuhan finansial untuk anak bisa dimaksimalkan.
Selain itu juga agar memungkinkan pasangan usia subur dalam membuat pilihan metode kontrasepsi berdasarkan informasi tentang kesehatan seksual dan kesehatan reproduksi mereka, tungkas Supriyono”.
Peni