Batang, investigasi.news-Dalam rangka mengatasi penyebaran penyakit kuku dan mulut (PKM), Serda Kasirin Babinsa dari Koramil 08/Wonotunggal Kodim 0736/Batang selama satu minggu ini terus melakukan pendampingan vaksinasi ke hewan ternak yang dilakukan oleh petugas dari dinas kelautan, perikanan dan peternakan Kabupaten Batang.
Pagi tadi, Kamis (7/07/22) di Dukuh Silegok Desa Sodong Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang, Serda Kasirin didampingi Bhabinkamtibmas Desa Sodong Brigadir Yuli Irawan dan Kadus Silegok Muhalal kembali melakukan pendampingan vaksinasi untuk hewan ternak sebanyak 38 ekor sapi yang dilakukan oleh Bapak Suwarno. SP (Kepala Seksi Pembibitan dan Produksi Peternakan) dari dinas kelautan, perikanan dan peternakan Kabupaten Batang.
Perayaan Hari Raya Idul Adha sudah semakin dekat, menurut orang islam sering disebut Hari Raya Haji atau Hari Raya Korban, banyak dari kalangan masyarakat islam merayakan Hari Idul Adha dengan menyembelih hewan korban baik sapi ataupun kambing.
Selain melakukan Vaksin ke hewan ternak Bapak Suwarno juga memberikan sosialisasi ke pemilik ternak bagaimana cara melakukan pencegahan Penularan dan Penyebaran Virus PKM. Yakni pemusnahan barang – barang yang sudah terkontaminasi
yaitu semua barang yang masuk kandang perlu disanitasi atau perlu dilakukan penyemprotan cairan desinfektan.
Selain itu perlu dilakukan penyemprotan cairan desinfektan dilingkungan sekitar kandang secara berkala dan lakukan pembersihan kandang, peralatan dan bahan-bahan lain yang memungkinkan bisa menularkan PMK dengan deterjen atau disinfektan.
Pemilik ternak sebelum masuk ke dalam kandang harus mencuci tangan dengan memakai cairan desinfektan agar virus yang ada tidak menular ke hewan ternak. Semoga dengan cara ini penyebaran Penyakit Mulut dan Kukuh tidak terjadi diwilayah Kabupaten Batang, “tandas Suwarno”.
Tasripin (52 tahun) salah satu pemilik hewan ternak yang divaksin, mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak terkait yang telah sudi memberikan vaksin ke hewan-hewan ternaknya.
Ia juga mengatakan, “Saat ini minat warga membeli hewan korban turun secara drastis dikarenakan adanya penyakit kuku dan mulut. Tahun kemarin saat perayaan Idul Adha, saya bisa menjual sapi sampai 13 ekor tetapi tahun hanya laku 6 ekor, semoga penyakit kuku dan mulut pada hewan ternak ini cepat hilang dan kita sebagai penjual hewan bisa berjualan lagi seperti dahulu”, pinta Tasripin. Peni