Cegah KLB Polio, Pemkab Jepara Berikan Imunisasi

More articles

spot_img
Jepara, investigasi.news – Sebagai tindak lanjut atas temuan kasus Polio yang terjadi di Kabupaten Klaten dan Kabupaten Pamekasan, Pemerintah Kabupaten Jepara melaksanakan Pencanangan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang dilaksanakan di Balai Desa Senenan, Selasa, (16/1/2024). Pelaksanaan kegiatan tersebut dilaksanakan secara serentak di Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan arahan dari Kementerian Kesehatan RI.

Pencanangan Sub PIN Polio 2024 ini dihadiri oleh Penjabat (Pj) Bupati Jepara H. Edy Supriyanta, Ketua DPRD Jepara Haizul Maarif, Sekretaris Daerah Jepara Edy Sujatmiko, dan Perwakilan Forkopimda, serta Pimpinan Perangkat Daerah.

“Arahan dari kementerian, minimal 95% dari jumlah anak kita harus sudah divaksin. Tapi saya minta, kalau bisa 100%,” kata Edy.

Baca Juga :  Kodim 0719/Jepara Gelar Doa Bersama, Sambut HUT Ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia

Terkait Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio yang terjadi di sejumlah daerah di luar Jepara, ia meminta agar Dinas Kesehatan melakukan tindak pencegahan. Salah satunya dengan program pemberian vaksin polio dengan tindakan jemput bola dan tidak hanya menunggu masyarakat ke fasilitas kesehatan secara sukarela. Dengan program tersebut diharapkan KLB Polio tidak terjadi di Jepara.

“Saya minta para mantri desa, bidan desa, dibantu anggota TNI, Polri, dan Satpol PP untuk bergerak aktif. Datangi, data, dan berikan vaksin polio serta sosialisasi,” tandasnya.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, ditargetkan 159.241 anak di Jepara mendapatkan vaksin polio. Dengan wilayah sasaran terbanyak berada di Puskesmas Tahunan dengan jumlah 14.638 anak. Pj. Bupati memastikan jumlah ketersedian vaksin polio di Jepara dapat mencakup seluruh anak, dengan jumlah alokasi vaksin yang didapat dari Kemenkes RI sejumlah 7.516 vial (50 dosis per vial).

Baca Juga :  Angka Pengangguran Terbuka Di Jepara Turun 0,13 Persen

“Kalau 1 anak sudah terkena, imbasnya bisa ke 200 anak lainnya. Karena penularannya sangat cepat melalui feses dan air liur,” imbuhnya.

Ia mengatakan dampak dari polio sangat berbahaya bagi tumbuh kembang anak. Sebab dapat mengakibatkan kelumpuhan hingga kematian karena lumpuh pada saluran pernapasan. Untuk itu ia meminta kepada para camat dan petinggi untuk mensosialisasikan kepada masyarakat dan mendorong agar balitanya mau untuk divaksin. Selain itu ia mengajak PKK dan Dasa Wisma untuk membantu dalam pemberian imunisasi bagi para balita.

Reporter : Petrus

spot_img
spot_img

Latest

spot_img