Bupati Malang Dukung Pemanfaatan Lahan Tidak Produktif untuk Budidaya Ikan Nila

More articles

Kabupaten Malang, Investigasi.news โ€“ Bupati Malang, HM. Sanusi, menginstruksikan seluruh kepala desa di Kabupaten Malang untuk memanfaatkan lahan pertanian atau lahan tidak produktif sebagai lokasi budidaya ikan nila. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama di pedesaan.

“Budidaya ikan nila sangat menjanjikan. Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, sudah membuktikan hasilnya dengan rencana kerja sama ekspor. Ini peluang besar yang harus dimanfaatkan,” ujar Sanusi saat berbicara di hadapan kepala desa dan direktur BUMDesa se-Kabupaten Malang.

Menurut Sanusi, budidaya ikan nila memiliki potensi keuntungan signifikan. Di Desa Sananrejo, setengah hektare lahan mampu menghasilkan 30 ton ikan nila, memberikan keuntungan hingga Rp 1,2 miliar. Jika dikelola satu hektare, potensi keuntungan dapat mencapai Rp 2,4 miliar.

Baca Juga :  DLH Kota Malang Raih Penghargaan dalam Hari Jadi Jawa Timur ke-79: Inovasi Pengelolaan Sampah dan Komitmen untuk Lingkungan Berkelanjutan

Sanusi menambahkan, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan off-taker yang siap membawa hasil budidaya ikan nila Kabupaten Malang ke pasar ekspor, khususnya Belanda. “Mas Indra, sebagai off-taker, akan membeli ikan nila hitam dari sini dengan harga Rp 25 ribu per kilogram untuk diolah menjadi nila asin dan asap,” jelas Sanusi.

Untuk mendukung program ini, Sanusi meminta kepala desa segera memetakan lahan-lahan tidak produktif yang dapat dioptimalkan untuk budidaya ikan nila. “Potensinya sangat besar, terutama di daerah yang memiliki aliran sungai,” tambahnya.

Pemkab Malang akan memberikan dukungan penuh melalui berbagai perangkat daerah. Dinas Perikanan, Dinas PU Sumber Daya Air, serta Bank Jatim akan dilibatkan untuk menyediakan bibit, infrastruktur irigasi, alat berat, dan bantuan permodalan dengan bunga rendah.

Baca Juga :  Pimpinan DPRD Kota Malang Dilantik, Siap Bersinergi Majukan Kota

Sanusi juga berencana mengadakan studi banding ke Cianjur, yang dikenal sebagai pusat pengembangan ikan nila. “Setelah hari raya, para kepala desa yang memiliki potensi akan kita ajak studi banding untuk belajar lebih dalam,” katanya.

Sanusi menegaskan pentingnya kecepatan dan responsifitas para kepala desa dalam merealisasikan program ini. “Kita harus bergerak cepat. Budidaya ikan nila ini adalah salah satu langkah strategis untuk mendongkrak perekonomian pedesaan dan mendukung visi Kabupaten Malang sebagai daerah yang berdaya saing tinggi,” tutupnya.

Program ini diharapkan menjadi contoh sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam mewujudkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Guh

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest