Kabupaten Malang, Investigasi.news-Bupati Malang Drs. H. M. Sanusi, MM menghadiri Sosialisasi Pendidikan Politik Menjelang Pemilu dan Pemilihan Serentak tahun 2024 yang berlokasi di SMA Negeri 1 Turen, Rabu (15/3). Turut hadir pada acara ini Ketua DPRD Kabupaten Malang Darmadi S.Sos, Pakar Politik Dosen Universitas Brawijaya Prof Romi, serta Forkopimcam Turen.
Sosialisasi ini diikuti oleh siswa siswi SMAN 1 Turen, Dengan tujuan siswa siswi mendapatkan pemahaman pada kegiatan ini serta dapat berpartisipasi menggunakan suara hak pilih dalam Pemilu dan Pemilihan Tahun 2024.
Sebagaimana diketahui Indonesia adalah negara yang berdasarkan Demokrasi Pancasila, yaitu demokrasi yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila sebagai satu kesatuan. Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yang sesuai dengan bangsa Indonesia karena bersumber pada tata nilai sosial budaya bangsa yang sudah melekat dalam kehidupan masyarakat sejak dahulu. Prinsip utama pada Demokrasi Pancasila adalah pengambilan keputusan melalui musyawarah mufakat yang dimaknai sebagai pengambilan suatu keputusan berdasarkan kehendak orang banyak (rakyat), sehingga tercapai kebulatan pendapat.
“Di Indonesia, pemilu merupakan suatu wujud nyata dari demokrasi dan menjadi sarana bagi rakyat dalam menyatakan kedaulatannya terhadap negara dan pemerintah untuk menghasilkan wakil rakyat dan pemimpin yang aspiratif, berkualitas, serta bertanggung jawab untuk menyejahterakan rakyat. Yang mana partisipasi politik dalam negara demokrasi menjadi salah satu indikator implementasi penyelenggaraan kekuasaan negara tertinggi yang absah oleh rakyat,” jelas Bupati Malang.
Kategori pemilih pemula merupakan pemilih yang baru pertama kali akan memberikan suaranya dalam pemilu, dengan ketentuan diantaranya yaitu Warga Negara Indonesia yang genap berusia 17 tahun. Bagi siswa-siswi SMAN 1 Turen yang telah genap berusia 17 tahun, maka Saudara sekalian termasuk pada kategori pemilih pemula dan berhak menggunakan hak pilihnya pada pemilu serentak tahun 2024 mendatang.
“Agar dapat berperan sebagai pengontrol terhadap jalannya pemerintahan yang berkuasa, siswa sebagai pemilih pemula maupun masyarakat secara umum, dituntut untuk melek terhadap politik. Dan untuk menciptakan masyarakat yang melek politik, maka diperlukan pendidikan politik sejak dini,” tutur Bupati Malang
Pendidikan pemilih melalui lembaga pendidikan menjadi awal yang baik untuk membentuk sikap dan perilaku pemilih. Hal ini dapat menjadi fondasi sekaligus filter atas berbagai informasi yang sampai kepada para siswa. Pada lembaga pendidikan, pendidikan pemilih dapat dimasukkan ke dalam mata pelajaran yang relevan atau berbagai kegiatan di lembaga pendidikan, seperti momen upacara bendera.
“Mudah-mudahan kegiatan sosialisasi hari ini dapat menjadi bekal pengetahuan bagi siswa sebagai pemilih pemula dalam menggunakan hak pilihnya kelak, sehingga nantinya dapat mengantarkan para siswa menjadi pemilih cerdas sebagai modal utama bagi terwujudnya demokrasi substansial, baik di Kabupaten Malang maupun di Indonesia secara umum,” pungkas Bupati Malang. (guh/giar)