Kabupaten Malang, Investigasi.News-Wakil Bupati Malang Drs. H. Didik Gatot Subroto, S.H, M.H melakukan Kunjungan Kerja ke PT. Perkebunan Nusantara X Pusat Penelitian Tembakau, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, dalam rangka Pelatihan Kelompok Tani tentang Pengolahan Pascapanen Tembakau pada Rabu (1/3) pagi. Turut mendampingi Wakil Bupati Malang dalam Kunjungan kali ini Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang Ir. Avicenna M. Saniputra, M.T, M.H dan diikuti oleh Seluruh staf Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang didampingi oleh pihak PTPN X, untuk mengetahui kondisi perkebunan dan rencana pengembangan dan upaya optimalisasi lahan perkebunan yang dikelola oleh PTPN X.
Guna memperkenalkan informasi lebih dalam, Pihak PTPN X mengajak mereka melihat pohon industri tembakau yang memuat beragam produk turunan yang dihasilkan dari limbah tembakau. “Dari limbah tembakau ini, bisa dihasilkan papan partikel, biobriket, biopellet, biochar, asap cair, kertas daur ulang serta produk-produk turunan lain yang juga bisa diserap industri farmasi, kosmetik, maupun kesehatan,” ucap pihak PTPN X.
Wakil Bupati Malang tampak mengagumi upaya tim peneliti Tembakau Jember untuk menginisiasi pengolahan limbah tembakau menjadi produk-produk turunan baru. “Kajian riset yang dilakukan oleh peneliti di Puslit Tembakau Jember ini banyak sekali, produknya bermanfaat dan diminati konsumen,” ungkap Wakil Bupati Malang.
Secara umum, Wakil Bupati Malang mendukung penuh aktivitas pelatihan tersebut. Bahkan menurut Wabup Malang Didik, peluang kerjasama dan sinergi terbuka lebar antara lembaga riset dan instansi pemerintah ini dalam upaya mengembangkan usaha tani tembakau mulai dari hulu hingga hilir. Limbah tembakau yang terdiri dari bunga, biji, daun pucuk, batang hingga akar tembakau ternyata bisa diolah menjadi 50 produk turunan baru tanpa mempengaruhi ketersediaan daun produktif untuk bisnis inti. Hal inilah yang melatarbelakangi DTPHP Kabupaten Malang tertarik mengadakan Pelatihan Kelompok Tani Tentang Pengolahan Pascapanen Tembakau.
Menurut Wakil Bupati Malang, program-program yang akan dirancang pasca pelatihan adalah untuk jangka pendek, petani harus mampu menerapkan ilmu budidaya dan proteksi tanaman. Sedangkan untuk jangka panjang mengolah limbah tembakau menjadi produk-broduk baru yang bisa menyerap banyak tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan petani.
“Saya mengapresiasi apa yang saya pelajari hari ini. Ini sangat menginspirasi petani tembakau. Besar harapan saya agar para staf yang mengikuti pelatihan bisa pulang dengan membawa hasil dan bisa segera diimplementasikan di Kabupaten Malang,” pungkas Wabup Malang.
Sementara itu, Wabup malang menekankan agar tembakau di Kabupaten Malang tidak hanya dikembangkan di 5 kecamatan saja melainkan seluruh kecamatan nantinya , kedepannya KIHT bisa terus diproses, saat ini sudah berproses melalui telaah akademis dan anggarannya pun sudah disiapkan maka dari itu KIHT di 2023 sudah harus terealisasi.
Wakil Bupati Malang juga berharap dengan adanya pelatihan dan kunjungan lapang di Puslit Tembakau PTPN X, pengetahuan penggiat tembakau di Kabupaten Malang semakin luas dan semakin produktif dalam usaha tani tembakau.
Sama halnya dengan Wakil Bupati Malang,Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan DTPHP Kabupaten Malang, Ir. Avicenna M. Saniputra, M.T, M.H berharap dengan adanya bimtek/pelatihan ini,” petani tembakau Kabupaten Malang lebih semangat dan ilmunya bisa diserap dengan baik oleh peserta bintek sehingga saat kita pulang nanti bisa menyerap suatu perencanaan yang bisa diimplementasikan di Kabupaten Malang. ” ungkapnya
Untuk melengkapi wawasan dunia tembakau, rombongan dari Kabupaten Malang juga diajak melihat proses pembuatan cerutu home made di Koperasi Kertanegara dan lahan tembakau Blok Ajung Wetan A Kebun Tembakau PTPN X. (guh/giar)