10 Hari Peristiwa Berdarah Di Waitulia Belum Terungkap, Pemuda ini Pertanyakan Kinerja Kapolres Sula

More articles

Malut, Investigasi.newsย – Sudirman Umawaitina seorang pemuda asal desa Kawata-Mangoli Utara Timur yang kesehariannya beraktivitas di Sanana menyoroti kinerja Kapolres Sula AKBP. Cahyo Widiatmoko, namun baginya ini merupakan catatan yang wajib ia berikan untuk Polres Kepsul dengan harapan agar kedepan bisa lebih baik lagi, dan lagi pula Sudirman meyakini jika Polri tidak alergi terhadap setiap masukan ataupun juga kritikan, apa lagi jabatan Kapolres merupakan jabatan publik, sama dengan Kapolri sehingga tidak ada alasan untuk tidak dikritik atau juga diberi masukan.

“Belum terungkapnya peristiwa berdarah di Waitulia, dalam artian belum dibekuk pelakunya ini merupakan catatan panjang (maaf) lemah serta lambatnya kinerja Kapolres Cahyo”, ujar Dirman kepada investigasi (Sabtu 26/8).

Apa yang dikatakan pria pelantun lagu โ€™Rembulan Kawataโ€™ ini bukan tanpa alasan, menurutnya dengan belum diringkusnya pelaku penganiayaan yang menyebabkan 3 korban luka-luka, maka situasi kedua desa bagaikan api dalam sekam, dan ini sangat berbahaya untuk masyarakat sipil yang ada disana.

Baca Juga :  Hormati Proses Hukum, Hi. Hidayat Yang Dilapor Pemda Sula Penuhi Panggilan Penyidik

Kita harus berani jujur, jika kinerja Polres Sula agak menurun belakangan ini, (maaf) saya punya catatan mulai dari peristiwa 2X kebakaran pasar, tim inafis polres Sula gagal mengidentifikasi penyebab kebakaran, kemudian kaburnya tersangka dari rutan Mapolres Sula yang selanjutnya membuat situasi panik dan mencekam dimasyarakat, karena yang kabur salah satunya tersangka pembunuhan, lalu penemuan bayi di Fagudu yang sampai sekarang belum diketahui siapa pelaku pembuang anak tidak berdosa itu, dan ada beberapa lagi catatan saya yang kemudian berkesimpulan jika kinerja Polres Sula dibawah komando Pak Cahyo mengalami penurunan, sahut Dirman.

โ€Kita hidup bukan di zaman nabi, dimana Maryam melahirkan Nabi Isa tanpa proses perkawinan, jadi untuk kasus penemuan bayi di Fagudu itu pelakunya siapa, siapa ayahnya, siapa ibunya, apa bayi itu hasil hubungan terlarang (perzinahan) atau bagaimna, dan polres Sula tidak tuntas mengungkap itu”, pungkas Dirman.

Baca Juga :  Butuh Kejujuran & Keadilan : Masyarakat Kawata Tolak Musdes Dan Usir Camat Beserta Rombongan

Dirinya mau kembali ke kasus berdarah di desa Waitulia, seharusnya jajaran kepolisian Polres Sula tidak harus mengeluh, terkait penanganan kasus, karena kalo mereka mengeluh lalu masyarakat mau mengadu kemana, sedangkan salah satu tugas polisi adalah mengayomi, dalam artian melindungi.

โ€Kapolres Cahyo pernah memberikan pernyataan ke media bahwa GO yang lari dari tahanan punya ilmu hitam, kemudian hari ini Kapolres bilang kesulitan saksi untuk mengungkap kasus ini, saya pikir Polres Sula seharusnya punya strategi khusus dalam melakukan penyelidikan dan penyidikan, termasuk meringkus pelaku untuk mengungkap suatu peristiwa pidana, tidak kemudian pasrah pada keadaan”, lanjut pria yang kerap terlibat pada berbagai kegiatan Organisasi, Seni, Budaya dan Politik di Sula ini.

Saya mau mengatakan jangan-jangan terkait masyarakat tidak mau bersaksi ini menjadi karma bagi Polres Sula, karena dibeberapa kasus masyarakat sudah rela bersaksi namun kemudian kasus tersebut dihentikan penyelidikannya dengan dalil tidak ditemukan unsur pidana, lihat saja saat masyarakat bersaksi pada kasus dugaan pungli Dinas Ketahanan Pangan, pada kasus itu ada ketua kelompok Tani yang bersaksi dan mau mengungkap kasus itu tapi kemudian kasus dihentikan, kemudian saat masyarakat bersaksi untuk kasus dugaan pengancaman dan Persekusi salah seorang wartawan di Sula, sampai saat ini belum ada kejelasan kasus itu, penting hal ini saya sampaikan agar kemudian masyarakat kedepannya bisa lebih percaya untuk bermitra dengan kepolisian Polres Sula.

Baca Juga :  Sejumlah Guru Di Sula 6 Bulan Tidak Terima Tunjangan Dacil, Diduga Oknum Di Dinas Pendidikan โ€™Barmaengโ€™

“Semoga pelaku penganiyaan pada peristiwa berdarah di desa Waitulia segera terungkap, agar ada rasa keadilan bagi korban dan keluarganya serta peristiwa ini tidak melebar dengan melibatkan konsentrasi kedua kampung, serta semoga tidak ada lagi kejadian serupa dikemudian hariโ€, tutup Dirman.

Sementara itu, dari informasi yang dihimpun media ini, jajaran polres Sula sudah memeriksa beberapa saksi, namun kemudian belum bisa menyimpulkan siapa pelaku penganiyaan dalam peristiwa berdarah yang melibatkan desa Waitulia dan Urifola di Mangoli Tengah.

(RL)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest