Malut, Investigasi.News-Siapa bakal mengira jika anggaran senilai Rp 848.500.000,00 atau terbilang Delapan Ratus Empat Puluh Delapan Miliar Lima Ratus Ribu Rupiah (hampir 1 miliar red), yang parkir di Kesra Sula sebagai pagu anggaran penyelenggara haji tahun 2023 ternyata tidak membuat jemaah haji kita merasa nyaman, entah mengapa anggaran yang nilainya fantastis tersebut masih saja menghasilkan output yang buruk, dan menjadi potret buram sepanjang penyelenggaraan haji di Kabupaten Kepulauan Sula, bahwa ditahun 2023 jemaah haji kita terlantar diatas kapal laut KM. UKI RAYA karena tidak ada planning yang matang dari pihak penyelenggara haji-bagian kesra Pemda kepulauan Sula.
Berikut adalah, informasi anggaran penyelenggaraan haji Kab. Kepulauan Sula tahun 2023.
Nama Kegiatan: Pelaksanaan Kebijakan Kesra
Sub Kegiatan: Fasilitas Pengelolaan Bina Mental Spritual
Tahun: 2023
Pada data yang kami tampilkan, disitu tercatat belanja tiket kapal laut Sanana-Ternate PP nilainya sebesar. Rp. 216.000.000,00 (Dua Ratus Enam Belas Juta Rupiah), tapi kenapa pihak panitia penyelenggara tidak melakukan kerja sama dengan pihak kapal KM. UKI RAYA untuk membooking tiket jemaah haji, faktanya banyak keluarga jemaah yang membeli tiket sendiri, makanya ada jemaah yang tidak kebagian kasur karena memang tidak disiapkan tiket yang tertera nomor ranjang.
Bahkan dari dokumen yang tertera, bukan hanya tiket, tapi sarana selama diperjalanan laut juga dianggarkan sebesar Rp 57.500.000,00 (Lima Puluh Tujuh Juta Lima Ratus Ribu Rupiah).
Sedangkan biaya mobilitas udara atau pesawat serta Embarkasi jemaah haji dianggarkan senilai Rp 575.000.000,00 (Lima Ratus Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah).
Artinya dengan anggaran yang begitu besar, seharusnya mencharter kapal laut Ternate-Sanana juga bisa dilakukan pihak penyelenggara haji, atau dengan anggaran yang ada bahkan Pemda Sula bisa memberangkatkan Bupati, Wakil Bupati atau Sekda untuk menyambut kedatangan jemaah haji asal Sula di Embarkasi Haji kota Makassar.
Namun realitanya sambutan bagi mereka yang baru saja berkunjung ke rumah Allah di Mekkah, Sula punya sangat berbeda dengan Kota dan Kabupaten lainnya di Maluku Utara.
Buruknya pelayanan penyelenggara haji-bagian kesra Pemda Sula menimbulkan tanda tanya, kemana anggaran yang besar dan amat fantastis tersebut, karena terkait ini banyak pihak yang menyoroti.
( Rahman )