Dianggap Tidak Becus Bekerja, Anak Buah Bupati Ningsi Dijuluki ‘Kadis Parcuma’

More articles

Malut, Investigasi.News-Berawal ada postingan netizen pada akun pribadinya dimedsos (Facebook), postingan mengenai sampah dengan caption:
TRUCK SAMPAH D MANGON SO BOLEH ANGKUT SAMPAHNYA TORANG PE SAMPAH SAMPE SO BAULAT BAGINI…(Rabu Pagi, 19/7).

Postingan ini kurang lebih bermaksud meminta petugas terkait untuk mengangkut sampah yang sudah lama disimpan mereka karena sudah mulai busuk dan mengeluarkan ulat.

Tentu yang disampaikan netizen merupakan situasi yang tidak menguntungkan sekaligus tidak mengenakkan, namun situasi ini hampir diterima semua masyarakat kota Sanana, karena memang arahan Ridwan Buamona Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (DLH-KP Pemda Sula) jika sampah itu disimpan, sambil menunggu truck pengangkut sampah.

Walau arahan ini sebenarnya tidak berbanding lurus dengan besaran anggaran yang dikelola bidang kebersihan, yang besarannya bahkan mereka bisa angkut sampah sehari minimal satu kali, namun entah mengapa, kegiatan mengangkut sampah menjadi seminggu sekali, 2minggu sekali, bahkan ada masyarakat yang mengeluh jika sampah diangkat sebulan sekali.

Baca Juga :  Sula Butuh Jaksa Berani, Bukan Hanya Badan Besar Tapi ’Nyali Chibi-chibi’

Alasan tidak mengangkut sampah beragam, mulai dari mobil rusak sampai alasan tidak masuk akal yang pernah ditertawakan publik saat Kadis DLH-KP membuat pengumuman kalo jembatan rusak sehingga truck pengangkut tidak bisa membawa sampah ke TPA di Waikalopa, jelas ditertawakan karena jika itu terjadi harusnya stock BBM dalam kota juga terhenti, karena berton-ton BBM diangkut setiap harinya dan tidak ada alasan jembatan rusak.

Namun kemudian ada kabar tidak sedap menguap, jika sampah tidak diangkut karena stock BBM terbatas, nah lho lalu kemana anggaran yang besar tadi?

Dan hari ini atas fenomena di atas tadi, maka netizen menjuluki anak buah Ningsi ini sebagai ’Kadis Percuma’, karena dianggap tidak becus mengelola anggaran kebersihan dan menjadikan kota Sanana bebas dari sampah sebagai isyarat kota yang layak mendapat piala Adipura.

Baca Juga :  Ini Kebun Percontohan Di Desa Nahi Yang Diduga Sarat Masalah

”Oooww berarti beliau namanya sekarang Kadis Percuma”, kata netizen yang disambut gelak-tawa netizen lainnya.

Namun kemudian ini bukan tanpa alasan, persoalan sampah terjadi terus-menerus dan mengenai sampah ini hampir sudah dikomentari oleh seluruh lapisan masyarakat di Kab. Kepulauan Sula.

( Rahman )

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest