Malut, Investigasi.news Meja redaksi investigasi news mendapat laporan soal ’podohoi’ atau pungutan serta permintaan sejumlah uang (palak-red) oleh staf khusus Bupati Fifian Adeningsi Mus.
Entah para kepala OPD harus mensiasati dengan anggaran apa, yang pasti surat yang dibuat sederhana sekali, tanpa kop surat, tanpa stempel, sudah ditunjukan kepada Sekda Muhlis Soamole, lengkap dengan daftar atau list nama-nama dinas, badan dan bagian.
Surat tersebut tertanggal 19 Juli 2023, dengan maksud kegiatan tahlilan dan pembacaan yasin setiap malam jum’at, atas nama Staf Khusus Bidang Sosial Kemasyarakatan Dan Kehidupan Umat Beragama, dengan koordinator kegiatan Abd. Rahim Buamona.
“sebenarnya anggaran itu sudah melekat dibagian umum, tapi entah kenapa kok ada edaran lagi seperti ini”, ungkap salah satu kepala OPD, Jumat (21/7).
Kemudian sudah ditentukan angkanya, kalo menurut saya baiknya ke pribadi-pribadi kepala OPD saja, biar menjadi amalan dan jariyah, sambungnya.
Kepala OPD yang enggan disebutkan namanya ini mengira jika ini sebenarnya kegiatan yang bagus, hanya saja cu
kup menyedot anggaran jika seminggu menghabiskan dana Rp 6 juta.
Khawatir akan mengurangi nilai ibadahnya.
Sementara itu, tanggapan dari masyarakat kota Sanana menilai jika kegiatan ini terlalu berlebihan.
“Tahlil dan baca Yasin setiap malam jumat biayanya 6 juta, besar juga yah biayanya”, ujar Shani Fataruba.
Shani yang berstatus sebagai Ibu Rumah Tangga, khawatir kalo kegiatan keagamaan di ISDA menjadi komersialisasi.
“Semoga saja Bupati bisa tanggap, ini jadi tidak berimbang kalo setiap malam jumat Rp 6jt sementara hari besar Islam kalian tidak berbuat apa-apa”, tutup Shani.
Sampai berita ini ditayangkan, media ini masih coba mengkonfirmasi Sekda dan juga staf khusus Bupati yang menjadi koordinator kegiatan, yakni Abd. Rahim Buamona untuk dimintai tanggapannya. Rahman