Sampai Hati Daerah Listrik Mati, Air Bersih Mati: Bupati Malah Sibuk Urus Rekomendasi

More articles

spot_img

Malut, Investigasi.newsFifian Adeningsi Mus Bupati Kab. Kepulauan Sula sepertinya lebih mengedepankan tirani ketimbang nuraninya, bayangkan saja kondisi daerah yang sedang tidak baik-baik saja, tapi Ningsi malah pergi meninggalkan daerah untuk berburu rekomendasi partai demi memenuhi hasrat politiknya pada pilkada serentak 27 November 2024 mendatang.

Masyarakat kota Sanana mengeluhkan air bersih dari PDAM yang tidak mengalir, bahkan sampai berminggu-minggu, kemudian listrik yang kerap mati, ditambah bencana banjir bandang yang terjadi kemarin di desa Baleha, belum lagi keluhan kelompok ASN yang resah menanti dibayarkan TPP dan Tunggakan Gaji 8%, serta permasalahan lainnya, tapi faktanya Bupati Ningsi malah meninggalkan daerah dan muncul di agenda Bimtek partai maupun agenda perebutan rekomendasi partai.

Baca Juga :  Dana Haji Kesra 2023: Keluarga Jemaah Heran Tas Sahara dan Buku Panduan Manasik Dianggarkan Pemda Sula

”Semalam listrik mati sampai pagi, anak-anak saya terganggu tidurnya, entah ada masalah apa lagi, tapi sepertinya pemimpin negeri ini (Bupati-red) tidak peduli”, pungkas salah seorang Ibu rumah tangga di Kampung Baru-Mangega, Sanana Utara (15/5).

Sebelumnya, warga masyarakat di kota Sanana juga mengeluhkan persoalan air PDAM yang tidak mengalir bahkan sampai berminggu-minggu dan menuding Direktur PDAM ‘cuek’ dengan keluhan masyarakat.

Untuk itu masyarakat mendesak secepatnya Pemda dan DPRD memanggil Direktur PDAM untuk segera mengetahui permasalahan yang sebenarnya.

Belum lagi banjir bandang yang terjadi kemarin di desa Baleha, dimana air kali Baleha meluap merendam pemukiman warga, tidak sedikit masyarakat yang mengecam Pemda karena lebih mengutamakan Festival Tanjung Waka (FTW) ketimbang nasib warga masyarakat disana.

Baca Juga :  Katong Pung Listrik Sama Deng Lampu Disko, Deng Tako Ujan Angin

Kondisi yang sangat kontras dengan posisi Bupati Ningsi yang berada diluar daerah untuk kepentingan perebutan rekomendasi partai, menjadi catatan maupun pertanyaan penting, seperti yang dilontarkan masyarakat Fogi ini:

”Apa Ningsi sedang cuti? Apa agenda perebutan rekomendasi dibiayai daerah dalam artian menggunakan SPPD daerah? Harus ada tranparansi”, ujar Aas masyarakat desa Fogi tadi.

Sementara itu sampai berita ini ditayangkan, awak media kami masih berupaya mengkonfirmasi Maulana Usia, Kabag Prokopim Pemda Kab. Kepulauan Sula.

( RL )

spot_img
spot_img

Latest

spot_img