Tidak Tahan Dikejar Piutang Mantan Aspri Suryati Kadinkes Sula Buka Suara

More articles

spot_img

Malut, Investigasi.news- Nama lengkap beliau Najmin Daeng Lia namun akrab dipanggil Mama Bela (Mabel), wanita paruh baya yang baru saja menikah kembali dengan Ustad M (salah satu imam Masjid Raya Al-Istiqomah Sanana).
Sebelumnya Mabel adalah asisten pribadi (aspri) dari Suryati Abdullah Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Pemda Kab. Kepulauan Sula.

Sebagai aspri dari salah satu pejabat teras Pemda Sula yang memegang jabatan strategis, tentu Mabel sibuk mengurusi berbagai keperluan Kandinkes Suryati, termasuk mengurus finansial/keuangan sang kadis, namun siapa sangka ’gegara’ hal tersebut kini Mabel harus berhadapan dengan sejumlah pihak piutang, atas sejumlah uang yang ia pinjam untuk kepentingan maupun keperluan Kadinkes Suryati Abdullah.

“Saya tidak mengira jika semua berakhir seperti ini, jika dari awal saya tau, mungkin saya akan menghindari dan tidak mau jadi aspri beliau”, ujar Mabel kepada investigasi (11/12).

Mabel yang mengaku tidak lagi menjadi aspri Kadinkes Suryati jelas kecewa, lantaran Suryati tidak mau mengembalikan sejumlah uang yang ia pinjamkan untuk Suryati, sebaliknya dirinya malah difitnah macam-macam, padahal banyak sudah yang ia korbankan untuk sang kadis, termasuk yang paling diingat adalah ketika ia harus menggadaikan sejumlah perhiasan serta meminjam uang suaminya sebesar Rp 10 juta untuk menutupi temuan pekerjaan di RSUD-Sanana senilai Rp 50 juta.

Baca Juga :  Setelah Kasih Bonus Liburan, Bupati Ningsi Akan Pimpin Apel Perdana 2024

“Perhiasan saya sudah hangus di penggadaian, silahkan tanya Ibu Kadis apa pernah mengganti ke saya ?
Beliau hanya janjikan jika uang itu nanti suaminya (Husen/Chen Tari-red) yang bayar”, lanjut Mabel sambil tertunduk.

Kini dia harus menghadapi salah satu piutang dengan inisial KS dan FL, kabarnya mereka akan melaporkan Mabel ke SPKT Polres Sula, karena memang pada pinjaman tersebut yang tanda tangan kwitansi penerimaan uang adalah dirinya, meski transaksi dilakukan dirumah dinas Kadinkes Suryati di desa Mangon.

“Jadi awalnya Ibu Kadis minta dicarikan uang senilai Rp 50 juta, itu pada bulan September 2022, lalu saya menghubungi FL kira-kira bisa dapat (pinjam) uang segitu dimana, lalu FL membawa KS, kemudian disepakati pinjaman tersebut dengan catatan bunga sebesar 20% per bulan”, ungkap Mabel.

Selang sekitar 1 Minggu lebih, ada pencairan, lalu Ibu Kadis memanggil saya dan mengatakan: “Mabel kembalikan uang FL yang kemarin,” sambil menyerahkan uang Rp 50 juta tanpa diberikan bunga.

“Uang tersebut sempat saya tahan sekitar 2-3 hari karena bingung tidak digenapkan dengan bunga, lalu saat saya bingung untuk mengembalikan uang, Ibu Kadis minta lagi dicarikan uang untuk berangkat, saat itu ada perjalanan dinas”, pungkas Mabel.

Akhirnya dari uang yang belum dikembalikan tadi, saya berikan lagi Ibu Kadis Rp 20 juta, Rp 5 juta saya pakai untuk kebutuhan rumah (saat itu masih tinggal dengan Ibu Kadis) dan Rp 25 juta saya serahkan ke FL dan KS dengan membuat kwitansi baru bahwa pinjaman yang awalnya Rp 50 juta tinggal Rp 25 juta, nah 25 juta itu sampai sekarang belum dibayar, sudah satu tahun lebih, imbuh Mabel.

Baca Juga :  Di IPDN Bimtek Kades Sula Berbiaya Tinggi, Berakhir Kontroversi

Yang membuat Mabel sakit hati, dirinya kemudian difitnah telah menggelapkan sejumlah uang milik Kadinkes Suryati, padahal itu tidak benar dan malah sebaliknya dirinya yang difitnah Kadinkes Suryati, pejabat yang tengah disorot terkait dugaan korupsi BTT tahun 2021 di Kepulauan Sula.

“Ada pinjaman disalah satu anggota dewan di Taliabu, nilainya Rp 60 juta, itu saya difitnah bahwa sudah menerima pengembalian uang itu, tapi tidak saya bayarkan ke anggota dewan itu, itu kan gila namanya”, kata Mabel kesal.

Investigasi juga sempat menghubungi oknum anggota dewan yang menurut Mabel uangnya juga dipakai oleh Kadinkes Suryati Abdullah.

Dari keterangan oknum dewan tadi, bahwa benar uangnya dipinjam, dan transaksi via transfer, tahap pertama Rp 50 juta dan tahap II Rp 10 juta, keduanya ditransfer melalui rekening Bank Pembangunan Daerah (BPD) ke rek BRI atas nama Suryati Abdullah tahun 2021 tidak lama setelah Suryati dilantik sebagai Kadinkes Sula.

Baca Juga :  Bahagia Bidang Kesehatan: Diduga Dokter PTT Di Sula Gajinya Tidak Dibayar

“Paling taputar, pejabat Pemda Sula yang satu ini memang paling putar orang, tapi lihat saja mau sampai kapan dia putar kita”, ujar Oknum anggota DPRD Pulau Taliabu tadi dengan logat Sanana yang kental.

Infonya lagi, saudara dari oknum anggota DPRD Taliabu yang tinggal di Sanana berinisial FA pernah mengamuk dan menagih uang tersebut di rumah dinas Suryati Abdullah di Mangon.

Kepada awak media ini, baik Mabel dan Oknum anggota DPRD Taliabu mengaku tidak akan pasrah begitu saja menerima kecurangan dari Kadinkes Sula Suryati Abdullah, mereka akan terus memperjuangkan apa yang menjadi hak mereka.

“Saya justeru senang kalo KS atau yang lainnya lapor ke SPKT, biar terang-benderang masalahnya”, ujar Mabel yang menjamin jika dirinya dimintai keterangan oleh pihak kepolisian dia akan menceritakan yang sebenarnya siapa yang menggunakan uang tersebut.

Sedangkan oknum anggota DPRD Taliabu tadi mengancam akan meminta pihak bank mengeluarkan print out rekening koran saat dirinya mentransfer Kadinkes Sula Suryati Abdullah.

Sementara itu sampai berita ini ditayangkan, awak media investigasi coba menghubungi Suryati Abdullah ke ponsel pribadinya +62 821-9086-XXXX, sayangnya nomor tersebut tidak aktif sampai berita ini dipublish. Rahman

spot_img
spot_img

Latest

spot_img