Malut, Investigasi.news – Salah seorang warga desa Wailau-Kec. Sanana, menyesalkan sikap kepala desa yang memfasilitasi Bupati Sula Fifian Adeningsi Mus yang disinyalir berada dalam satu tenda dengan kekasihnya saat bermalam di sekitar lokasi air terjun Wainasa pada Sabtu (1/9).
“Kita sampai saat ini belum tau bahwa Bupati dengan kekasihnya itu statusnya bagaimana, yang kita khawatirkan mereka pasangan mahram atau pasangan yang masih diharamkan”, ujar warga desa Wailau yang minta tidak dicantumkan namanya, Selasa (5/9).
Dikabarkan Bupati Sula dan rombongan melakukan camping dibawah air terjun Wainasa desa Wailau pada Sabtu (1/9), mereka menggelar tenda persis didekat lokasi air terjun dan diduga Bupati tidur dalam satu tenda dengan kekasihnya Kamarudin Mahdi.
“Sepertinya mereka sudah menikah, sedangkan kalo perjalanan laut saja mereka berada dalam satu kamar kapal”, ujar warga Sula lainnya.
Namun warga ini berharap agar Bupati Sula bisa menjelaskan statusnya dengan Kamarudin Mahdi, hal ini mengingat dirinya seorang pejabat publik.
“Baiknya beliau mendeklarasikan hubungannya seperti apa dengan Pak Kamarudin, agar tidak menimbulkan fitnah, dan beliau kan kepala daerah, pejabat publik, yang pasti beliau harus menjadi contoh dan tauladan bagi masyarakat” sambung warga Sula tadi.
Sayangnya Abdul Halim Umasugi (Kades Wailau) tidak menjawab saat di konfirmasi masalah ini ke ponselnya pribadinya dengan nomor 0813-4190-XXXX, demikian pula Kabag Prokopim dan Kadis Kominfo Pemda Sula.
Sementara itu sebagai informasi tambahan, Wailau memang terkenal dengan air terjun Wainasa yang berjarak sekitar dua kilometer dari pemukiman warga, dengan lokasi tempuh sekitar 30 menit, dan air terjun Wainasa masuk dalam 10 nominasi destinasi wisata bersama pantai tanjung waka dan pulau kucing di kepulauan Sula. RL
