Medan Belawan, investigasi.news – Sore hari warga Belawan berinisial HSD tampak datangi markas Polres Pelabuhan Belawan. Sejak pukul 19.00 HSD terlihat masuk ke ruangan Kapolres Pelabuhan Belawan, dan keluar sekitar pukul 20.30 Wib. Kamis (06/07/2023) pukul 21.30 Wib.
Selanjutnya Kanit PPA Polres Pelabuhan Belawan dan beberapa petugas lainnya juga terlihat masuk ke ruangan Kapolres Pelabuhan Belawan. Namun belum diketahui pasti apa yang diperbincangkan.
Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Josua Tampubolon ketika dikonfirmasi investigasi.news melalui WhatsApp, belum menjawab. Dihubungi melalui telephon, tidak dijawab.
Sebelumnya dikabarkan rambut dua wanita masing-masing FR (18) dan WI (30) dipotong paksa oknum yang punya hubungan dekat dengan HSD.
Ceritanya berawal dari kakak dan adik yang tinggal di jalan Makam Pahlawan lorong Pisang Kelurahan Belawan 1 Kecamatan Medan Belawan dituding main gila dengan lelaki (HSD-red) yang merupakan ayah dari pelaku.
Sebelum kejadian, FR dan WI pergi jendak membeli makanan di kawasan Medan Marelan. Kemudian kakak adik itu bertemu dengan ayah pelaku (HSD-red). Ketika hendak pulang, ayah pelaku memberi uang jajan sejumlah Rp. 400 ribu kepada kedua korban.
Sementara itu kakak korban WI menjelaskan keduanya dipanggil ke rumah pelaku dan disekap serta dituduh menjual adiknya kepada ayah pelaku hingga terjadi penganiayaan. Ketiga pelaku potongi rambut korban dengan menggunakan gunting dan alat pencukur rambut.
“Kami enggak tau awalnya ada apa bang, kami di panggil ke rumah pelaku, sampai di rumah pelaku kami di sekap dibotaki pelaku bertiga, saya di tuduh menjual adik saya kepada orang tua korban, saya tidak pernah menjual adik saya pada siapapun apa salah kami,” jelas WI kakak korban pada sejumlah wartawan.
Kakak beradik yang menjadi korban penganiayaan tersebut kini melaporkannya ke Polres Pelabuhan Belawan dan ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak. Hingga berita ini diturunkan, kasus yang dilaporkan tersebut masih dalam proses pemeriksaan.
(Man)