Taliabu, Investigasi.news – Kekacauan (kisruh-red) yang terjadi setelah diumumkan kelulusan peserta yang mengikuti test seleksi untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau PPPK untuk jabatan Guru fungsional.
BKPSDMA dan Disdik Pemda Taliabu sebagai panitia seleksi dituding menjadi ’biang kerok’ dengan meluluskan peserta tertentu, serta melakukan praktek menaik-turunkan nilai CAT (Computer Assisted Test), sampai menggelar seleksi tambahan atau SKTT (Seleksi Kompetensi Teknis Tambahan) yang katanya tertutup dan sangat subyektif.
Menanggapi polemik ini akhirnya organisasi profesi yakni PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) Kab. Pulau Taliabu angkat bicara.
Kepada media ini, Muhamad Sabir, S.Pd sekretaris PGRI Taliabu mengaku sangat menyesali adanya kejadian ini.
“Yang pertama kami sangat menyayangkan adanya seleksi dan test PPPK Guru di Kabupaten ini yang jauh dari harapan kami”, ujar Sabir Sekretaris PGRI Talibu, ( 3/1/2024)
Selanjutnya Ketua PGRI Taliabu yaitu Nasar La Parintah, S.Pd, juga menyampaikan pernyataan sikap yang dibacakan Sabir.
“Kami PGRI Taliabu menyesali adanya dugaan praktek perubahan nilai, ada yang dikurangi kemudian ada yang ditambah, kemudian juga menyayangkan adanya dugaan kecurangan bahwa ada peserta yang nilai CAT rendah tapi bisa lulus sedangkan yang tinggi tidak lulus, kemudian peserta yang sudah lama mengabdi sebagai guru honorer, sudah bertahun-tahun mengajar tapi malah kalah dengan mereka yang hanya menitip data di Dapodik”, pungkas Sabir.
Sabir juga menyampaikan bahwa dugaan kecurangan yang dilakukan oknum Pemda berpotensi menurunkan kuwalitas Guru atau tenaga pendidik di Taliabu.
”Jika prakteknya seperti ini maka jangan heran kalau kuwalitas guru kita rendah, karena tidak tertera dengan baik atau diproses secara karbitan”, tutup Sabir.
Terakhir Sabir mengaku akan mengawal masalah ini sampai tuntas, karena ia juga diperintahkan oleh Ketua PGRI Taliabu yang sementara ada berdinas di Provinsi Maluku Utara.
( Y. Tabaika )
