Taliabu, Investigasi.news – Warga Sofan yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Sofan menggelar demonstrasi di kantor desa pada Senin (29/07/24), memprotes dugaan pembangunan mangkrak pada 2023 dan ketidakjelasan penggunaan anggaran Dana Desa 2024.
Dalam aksi tersebut, demonstran hanya bertemu dengan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) karena Pj Kepala Desa Sofan, Kristina Sopamena, tidak berada di tempat.
Koordinator lapangan, Sutrisno La Teba, menyatakan bahwa kondisi Sofan memburuk sejak Kristina Sopamena menjabat pada 2023.
“Pembangunan air bersih yang seharusnya selesai malah mangkrak,” ujar Sutrisno. Ia juga menambahkan bahwa BPD tidak memiliki Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) 2023 dan 2024.
“Pj Kepala Desa hanya menyampaikan secara lisan bahwa anggaran 2023 akan digunakan untuk pembangunan air bersih dan rompong, namun kenyataannya rompong tidak ada,” tambah Sutrisno.
Sutrisno mendesak BPD untuk bersama-sama warga mempersiapkan laporan ke penegak hukum terkait pembangunan dan anggaran yang tidak terealisasi pada 2023.
Ketua BPD Sofan, Sarwi La Ruda, mengakui bahwa anggaran 2023 untuk pembangunan air bersih tidak selesai dan rompong memang tidak ada, dan akan melaporkan ke penegak hukum.
“Kami setuju membuat laporan bersama warga dan akan menandatangani laporan tersebut untuk dilaporkan ke penegak hukum,” tegas Sarwi.
Sarwi juga mengungkapkan bahwa dirinya telah berkoordinasi dengan Pj Kepala Desa Sofan dan menyatakan siap mengawal dugaan ini hingga tingkat kabupaten. Namun, saat dikonfirmasi via WhatsApp, Pj Kepala Desa Sofan tidak memberikan tanggapan.
Penulis: Taufik
