Ditulis Oleh: Doddi, ST, MH
DPRD Kabupaten Agam Fraksi Demokrat
Pengurus, kader, simpatisan, relawan serta Faksi Partai Demokrat di seluruh Indonesia dari awal konsisten menolak atau tidak setuju atas kenaikan harga BBM yang sangat tinggi dan tidak pas, baik itu kenaikan dari BBM yang non subsidi, maupun yang bersubsidi.
Apalagi, pasca covid-19 kehidupan ekonomi masyarakat sangat sulit. Ditambah lagi dengan kenaikan harga BBM yang sangat tidak layak. Tentu sangat berdampak pada kenaikan harga barang dari berbagai jenis, mulai dari kebutuhan pokok, barang lainnya serta transportasi.
Masyarakat sangat mengeluh bahkan ada yang menangis. Tampak ada rasa panik masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari. Ini terbukti dari kunjungan saya ( Doddi, ST, MH ) ke beberapa tempat masyarakat dan hanya menerima pengaduan nasibnya. Dipicu, naiknya harga kebutuhan pokok sehingga tidak sesuainya pemasukan dan pengeluaran berakibat timbulnya kecemasan dan kegelisahan masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari hari.
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terus menuai penolakan dari sejumlah elemen masyarakat. Kenaikan harga BBM yang ditetapkan pemerintah pada Sabtu lalu menimbulkan dampak ekonomi pada kehidupan sehari-hari.
Sangat miris melihat anak-anak sekolah pulang dengan berjalan kaki, tampak dari wajah mereka letih dan lesu bercucuran keringat. Dikarenakan tidak seimbang lagi biaya untuk anak ke sekolah mulai dari ongkos ojek, angkot dan untuk jajan di sekolah. Sementara, kebutuhan dapur sudah pada naik baik itu beres, telur, cabe, minyak, lauk pauk semua pada naik.
Sedangkan gaji dan pendapatan tidak ada perobahan. Maka dari itu partai demokrat yang berkualisi dengan rakyat akan berjuang bersama-sama untuk mendesak pemerintah untuk mencabut kenaikan harga BBM ini. Kita desak dan kita suarakan bersama-sama rakyat dan saatnya mahasiswa untuk bersuara dan turun tangan membela hak-hak hidup adil dan makmur di negara Indonesia yang merdeka ini.