Menolak Tegas Slogan ”Milenial FAM Pilihan Anak Muda”

More articles

 

Malut, Investigasi.news – Anak muda harus “nakal” dalam memberikan kritik terhadap penguasa yang dengan leluasa menggunakan tampuk kekuasaannya untuk kepentingan pribadi, kelompok dan basisnya dengan menghalalkan segala cara demi melanggengkan kekuasaannya. Dalam situasi semacam ini, Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa mestinya memainkan peran kunci sebagai instrumen dalam sistem keterwakilan untuk mengakomodir kepentingan masyarakat

Representasi politik generasi muda sangat penting dalam penentuan sebuah kebijakan yang lebih terbarukan dan mengakomodasi kepentingan generasi muda. Tingginya tingkat partisipasi pemilih muda yang berkisar 60% pada pemilu 2024 dan proporsi jumlah penduduk yang lebih dominan menjadi sebuah keharusan
lagi dalam menciptakan representasi yang ideal bagi anak muda

Baca Juga :  MUKP, Rentenir atau Pemberdayaan?

Pencintraan seperti kampanye, dan poster-poster kampanye yang dibalut dengan narasi-narasi klasik, menjadi tema besar partai politik, yang seolah-olah kehadiran meraka di panggung politik dapat menjawab solusi kesenjangan sosial yang ada di masyarakat, belum lagi problem sosial yang sampai kini terus membuntuti kehidupan masyarakat kita.

Sejatinya pemilihan umum merupakan sirkulasi dalam tubuh kekuasaan yang juga bagian dari demokrasi, namun prakteknya lebih menguntungkan kelompok-kelompok tertentu, alih-alih sebagai sirkulasi dalam tubuh kekuasaaan, pemilihan umum malah dijadikan instrumen kepentingan oligarki dan juga pertarungan kapitalis (pemodal) yang tidak berpihak pada kelas akar rumput.

Seiring dengan bergantinya sebuah era dan semakin derasnya arus disrupsi yang melanda tentunya regenerasi menjadi hal yang sangat
krusial.
Representasi generasi muda sangat penting dalam penentuan sebuah kebijakan yang lebih terbarukan dan mengakomodasi kepentingan generasi muda. Agent of change dan Agent Of Sosial Control bukan hanya menjadi sebuah identitas tanpa arti melainkan sebuah kenyataan dan keharusan yang tersematkan dalam generasi muda yang juga menjadi pembaharu bangsa.

Baca Juga :  Dakwah Kreatif Ditengah Pandemi

Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa harus tetap berada pada identitasnya dalam menyikapi setiap problem yang ada, dan jangan mau dijadikan sebagai alat penguasa untuk melanggengkan tampuk kekuasaannya

Untuk itu dengan tegas menolak Slogan ”Milenial FAM Pilihan Anak Muda” sebagai tagline politik petahana Bupati Sula Fifian Adeningsi Mus pada Pilkada Sula tahun 2024, alasannya jelas karena selama beliau menjabat sebagai Bupati belum pernah sekalipun bertatap muka atau mendengar aspirasi para kaum pergerakan (Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa) waktu berdemonstrasi menanggapi problem sosial kemasyarakatan selama di masa kepemimpinan beliau.

Oleh: Prabowo Sibela (Kader IMM Kepulauan Sula)
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest