Taliabu, Investigasi.news โ Pencalonan Citra Puspasari Mus dalam Pilkada Pulau Taliabu diduga kuat didorong oleh kepentingan tambang. Hal ini mengundang kritik tajam dari berbagai pihak, termasuk tokoh pemekaran Pulau Taliabu, Ahmad Hidayat Mus (AHM).
Dalam kampanye akbar pasangan calon nomor urut satu, Sashabila Mus dan La Ode Yasir, di GOR Bobong, pada Senin (18/11) AHM menyampaikan bahwa keputusan Citra maju sebagai calon bupati tidak berdasarkan aspirasi masyarakat. Sebaliknya, langkah tersebut disebut demi membela kepentingan perusahaan tambang.
Dua perusahaan besar, PT Bintani Mega Indah (BMI) dan PT Adidaya Tangguh (ADT), yang mengeksploitasi sumber daya alam di Pulau Taliabu, diduga menjadi pihak di balik pencalonan Citra. “Citra maju bukan untuk rakyat, tapi untuk tambang,” tegas AHM.
AHM mengungkapkan bahwa awalnya Citra direncanakan maju di Pilkada Banggai Kepulauan. Namun, tekanan dari investor tambang mengubah rencana tersebut. Ia menilai keputusan ini menunjukkan keberpihakan Citra pada kepentingan korporasi, bukan masyarakat Pulau Taliabu.
Selain itu, AHM mengkritik pelanggaran kesepakatan tenaga kerja lokal oleh PT BMI dan PT ADT. Perusahaan tersebut awalnya berjanji mempekerjakan 60 persen tenaga kerja lokal, tetapi janji itu tidak ditepati. Hal ini semakin memperburuk citra perusahaan di mata masyarakat.
“Kepentingan tambang telah mendominasi kebijakan di Pulau Taliabu, bahkan sampai mempengaruhi pencalonan kepala daerah. Ini adalah bentuk pengabaian terhadap kesejahteraan masyarakat lokal,” ujar AHM di hadapan ribuan pendukungnya.
AHM menilai kehadiran perusahaan tambang seharusnya membawa manfaat bagi masyarakat setempat, bukan memunculkan konflik. Namun, realitasnya, kepentingan besar tambang ini justru mengesampingkan hak-hak masyarakat lokal yang selama ini terpinggirkan.
Ia juga menegaskan bahwa pencalonan Citra dilakukan tanpa melibatkan dirinya. Keputusan itu, menurutnya, semata-mata didasarkan pada keinginan investor tambang yang ingin memastikan kepentingan mereka tetap terjaga di Pulau Taliabu.
“Kehadiran tambang di Taliabu sudah menimbulkan banyak masalah, dan sekarang mereka mencoba menggunakan politik untuk menguatkan posisi mereka. Sayangnya, Citra terlibat dalam skenario ini,” lanjut AHM.
Pernyataan AHM ini menimbulkan pertanyaan besar tentang integritas Citra dalam Pilkada Pulau Taliabu. Masyarakat kini mulai meragukan tujuan pencalonannya, apakah untuk kepentingan rakyat atau sekadar alat dari kepentingan besar tambang.
(Red)