Malut, Investigasi.news – Ir. Irawan Duwila, pemuda kreatif dan bersahaja itu sah ditetapkan jadi calon legislatif (caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) darah pemilihan/dapil I kabupaten kepulauan Sula (Kepsul) lewat Partai Amanat Nasional (PAN) dengan nomor urut 8 (delapan) oleh komisi pemilihan umum (KPU) 3 November lalu.
Sebagai caleg muda, Irawan menyadari banyak hal yang perlu ia pelajari, namun soal sikap politik rakyat, sosok yang satu ini tak segan bersuara untuk kepentingan rakyat, tetapi ia juga akui rakyat yang menentukan, jika ia dipercayakan maka ia akan menunjukkan komitmennya untuk rakyat.
“Saya tau saya baru ikut dalam kontestan jadi banyak hal yang perlu saya pelajari lagi, namun komitmen politik kerakyatan dan keberpihkanku tak usah diragukan lagi, saya akui rakyatlah yang menjadi penentu, jika saya dipercayakan, maka saya akan berupaya menunjukkan komitmen rakyat”, kata Irawan Duwila (Jumat 17/11).
Pemuda yang berlatar belakang pengusaha ini memiliki impian untuk ikut mengawal pembangunan di kabupaten kepulauan Sula dan melakukan banyak hal positif dengan ikut memperjuangkan aspirasi masyarakat Sula melalui peran seorang DPRD.
Mengenal sosok Irawan yang kesehariannya penuh dengan kesederhanaan, selalu terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan, kegiatan muda-mudi dan kegiatan dialog kemahasiswaan yang mengarah pada perbaikkan semua sistem tata pemerintahan untuk menuju kesejahteraan masyarakat Sula.
Irawan Duwila menyelesaikan studi S1 Fakultas Teknik Planologi di universitas Bosowa Makassar dan S2 Pengembangan Wilayah pesisir dan Pulau Pulau Kecil di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar dan memiliki sertifikasi Insinyur Indonesia PII dan IAP ( Ikatan Ahli Perencana).
Memiliki sifat yang terbuka dan menerima saran pendapat menunjukkan bahwa sosok yang satu ini tidak angkuh dan sombong meski dirinya adalah seorang yang berpendidikan tinggi, karena baginya status sosial bukanlah menjadi sesuatu penghalang untuk melakukan interaksi sosial.
”Seberapa tinggi ilmu dan pangkat kita, jangan jadikan sebagai pembatas interaksi dalam keseharian kita”, tutup Irawan kepada www.investigasi.news
( RL )