Taliabu, Investigasi.news – Polemik mengenai hasil seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau PPPK untuk jabatan fungsional Guru di Kab. Pulau Taliabu semakin meluas.
Setelah banyak peserta yang tidak lulus menumpahkan kekecewaannya di media sosial Facebook (FB) karena mereka merasa didzolimi oleh Badan Kepegawaian Dan Pengembangan SDM Aparatur ( BKPSDMA ) dan Dinas Pendidikan (Disdik) Pemda Pulau Taliabu yang menjadi panitia test dan selesai tersebut, kini sejumlah pihak muncul untuk menentang hasil test yang diduga sarat dengan konspirasi, salah satunya adalah Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) cabang Taliabu.
Lisman atau dikenal dengan panggilan Bung Dex sedikitnya menyampaikan 3 poin kejanggalan pada seleksi P3K untuk jabatan Guru di Taliabu.
1. Diduga kuat ada kecurangan berupa pengurangan nilai hasil test CAT (Computer Assisted Test) terhadap beberapa peserta yang dilakukan oleh BKPSDMA dan Disdik Pemda Taliabu, yang berujung peserta tersebut tidak lulus.
2. Faktanya peserta yang lulus mayoritas mendapatkan penambahan nilai dari hasil CAT.
3. Ada beberapa peserta yang dinyatakan lulus karena mendapatkan tambahan nilai dengan tidak objektif, yakni dengan alasan adanya seleksi tambahan sebagaimana yang dijelaskan oleh Kepala BKPSDMA Taliabu Suryati Keni, padahal seleksi tersebut bersifat tertutup, kemudian terdapat serta yang lulus ternyata yang bersangkutan tidak aktif mengajar di sekolah sebagai tenaga pendidik selama bertahun-tahun.
“Kami akan mendatangi kantor BKPSDMA Taliabu untuk memintai tanggung jawab atas hasil seleksi atau test PPPK yang menurut kami sarat akan pemufakatan jahat”, ujar Bung Dex (1/1).
Bukan hanya itu, Bung Dex dan GPM juga akan mendesak DPRD Taliabu dalam hal ini Komisi I untuk bergerak cepat menyikapi masalah ini, karena sangat jelas jika panitia seleksi yakni BKPSDMA dan Disdik Pemda Pulau Taliabu sangat tidak independen.
“Segera batalkan hasil test PPPK untuk jabatan Guru Fungsional di Taliabu”, kata Ketua GPM Taliabu Bung Dex.
Kami tidak menyoal adanya seleksi tambahan oleh panitia seleksi, hanya saja harus dilakukan secara objectif dan independen, bukan sebaliknya.
Fakta yang terjadi, terdapat indikasi bahwa seleksi tambahan seperti seleksi siluman yang merugikan peserta test, tutup Bung Dex.
Sementara itu sampai berita ini ditayangkan, awak media kami masih mencoba mengkonfirmasi beberapa pihak menyangkut polemik hasil test PPPK untuk jabatan Guru fungsional di Kab. Pulau Taliabu.
( Y. Tabaika )