Agam, Investigasi.news – Bupati Agam Dr H Andri Warman mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan tidak panik menyikapi kondisi Gunung Marapi yang masih erupsi hingga Senin (4/12).
Ia mengatakan, masyarakat diminta untuk mengosongkan wilayah di sekitaran Gunung Marapi dengan radius 3 kilometer dari puncak. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
Selain itu, juga meminta masyarakat agar tidak melakukan aktivitas pendakian atau wisata ke Gunung Marapi. Masyarakat juga dihimbau untuk mengurangi aktivitas diluar rumah mengingat erupsi masih terjadi.
“Jangan panik dan tetap waspada. Kurangi aktivitas diluar rumah, dan selalu gunakan pelindung kepala, masker, dan kacamata apabila berada di luar rumah,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Gunung Marapi mengalami erupsi pada Minggu (3/12) sore.
Badan Geologi, PVMBG, Pos Pengamatan Gunung api Marapi menyampaikan erupsi terjadi pada tanggal 03 Desember 2023 pukul 14:54 WIB. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara, ± 4 menit 41 detik.
Saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi, masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki pada radius 3 km dari kawah/puncak.
Sejumlah wilayah di Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi terdampak hujan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Marapi.
Data dari BPBD Agam menyebutkan, sebanyak 14 kecamatan terdampak hujan abu dan batu vulkanik. Rinciannya Kecamatan Canduang, Banuhampu, Sungai Pua, dan Malalak terdampak hujan abu dan batu.
Sedangkan 10 kecamatan yang mengalami hujan abu vulkanik yakni Banuhampu, Tilatang Kamang, Baso, Tanjung Raya, Lubuk Basung, Ampek Koto, Matur, Tanjung Mutiara, Palembayan dan Kamang Magek.
Selain itu, sebanyak 75 orang pendaki dilaporkan terjebak di Gunung Marapi. Sebanyak 11 orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sedangkan 12 orang lainnya masih dalam pencarian, sisanya para pendaki yang selamat sudah dievakuasi ke rumah sakit terdekat. Amc