Sawahlunto, investigasi.news- Upaya intervensi pencegahan stunting dikota ini, Sekretaris Daerah Kota Sawahlunto Ambun Kadri meminta jajaran pemerintahan terdepan untuk bersama-sama mendukung dan memaksimalkan pendataan serta pendampingan terhadap calon pengantin (catin), ibu hamil dan balita. Hal itu ditekankan dia saat membuka Monitoring dan Evaluasi (Monev) intervensi pencegahan stunting, di Sawahlunto, Kamis (20/6/2024).
Kata Sekda Ambun Kadri, sesuai kebijakan dan program dari pemerintah pusat, ditindaklanjuti dengan gerakan intervensi serentak pencegahan stunting melalui kegiatan pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi, dan intervensi bagi seluruh calon pengantin, ibu hamil dan balita secara berkelanjutan.
“Prioritas upaya pencegahan stunting saat ini dilakukan melalui konsep ‘Sepuluh Pasti’, yakni kerangka yang disusun untuk mempercepat dan meningkatkan kinerja intervensi pencegahan stunting,” kata dia.
Adapun ‘Sepuluh Pasti’ itu, yakni memastikan dilakukan pendataan seluruh calon pengantin, ibu hamil dan balita yang ada, memastikan seluruh calon pengantin, ibu hamil dan balita datang ke posyandu, memastikan alat antropometri terstandar tersedia di posyandu, memastikan seluruh kader posyandu memiliki keterampilan dalam penimbangan dan pengukuran, memastikan penimbangan dan pengukuran menggunakan antropometri terstandar, memastikan intervensi pada ibu hamil dan balita yang bermasalah gizi.Memastikan seluruh calon pengantin ibu hamil dan balita mendapatkan edukasi, memastikan pencatatan hasil penimbangan dan pengukuran ke elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM), memastikan dilakukan monev terhadap intervensi serentak dan memastikan ketersediaan pembiayaan pelaksanaan intervensi serentak, termasuk rujukan penanganan kasus ke fasilitas kesehatan.
“Kita kawal Sepuluh Pasti ini yang merupakan komitmen bagaimana cita-cita Sawahlunto bebas stunting. Peran serta pemerintah terdepan khususnya Kepala Desa dan Lurah sangat diharapkan,” kata dia.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB (Dinkesdalduk-KB) Sawahlunto Ranu Verra menyebut, pendataan terhadap calon pengantin, ibu hamil dan balita sudah dilaksanakan sejak awal Juni lalu, dan saat ini tercatat sudah mencapai 78 persen.
Disebutkan dia juga, sesuai data yang telah di input pada aplikasi e-PPGBM Kementerian Kesehatan, sampai 19 Juni 2024 dari 103 posyandu di Sawahlunto, telah melakukan pengukuran sebanyak 100 posyandu. “Dari sasaran balita sebanyak 4247 anak, telah diukur sejumlah 3328 anak, atau secara persentase telah mencapai 78,36 persen. Masih ada tersisa sekitar 30 persen lagi,” terang dia.
Ranu Verra optimis, dengan sisa waktu sampai akhir Juni nanti dengan dukungan penuh dari jajaran pemerintahan terdepan, maka pengukuran bisa dicapai tuntas sampai 100 persen. Tumpak