Iklan bank Jatim

Gara-gara Dianggap Belum Bayar Seragam, Siswa SMK Kandeman Tak Mau Sekolah

More articles

Batang, Investigasi.news – Seragam sekolah menjadi pakaian wajib bagi para pelajar di Indonesia. Sayangnya, seragam sekolah ini harus beli dan harganya tidak murah, Disaat kondisi situasi ekonomi saat ini ada berapa orang tua yang keberatan dengan Biaya seragam dsb.

Biasanya fakta di lapangan yang sering terjadi, hanya karena orangtuanya tidak mampu membeli seragam yang harganya mahal, siswa sekolah tidak mau sekolah karena malu diejek temen- temennya di sekolah.

Hal ini juga dialami siswi di SMK N 1 Kandeman, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang. Sebut saja (AL), justru Orang Tua siswa sudah membayar biaya seragam dan werpack Senilai kurang lebih Rp.1.800.000, akan tetapi siswa waktu membayar ke koperasi sekolah yang menerima uangnya menurut informasi siswi itu ibu Ning.

Tetapi saat membayar kuitansinya habis jadi tidak dikasih kuitansi, hanya dicentang di buku yang ada di koprasi tersebut.
Dikemudian hari dari pihak sekolah melalui wali kelas memberitahukan/menegur kepada siswa dan siswi dikelas siapa saja yang belum membayar, disitu ada nama (AL), disitu lalu (AL) memberitahukan kepada Orang tuanya, kalau dari sekolah masih menanyakan kalau (AL) belum membayar.

Baca Juga :  Jalan Dukuh Palugutan Desa Banteng Tersono Tertutup Material Longsor

Kemudian Pada Tanggal (14/11/23) orang tuanya mendatangi SMK N 1 menanyakan karena sudah menyerahkan uang ke putrinya, akan tetapi dari pihak koprasi menanyakan Kuitansi pembayaran, namun dari awal (AL) membayar ke koprasi tidak dikasih Kuitansi, dari koprasi tetap belum bisa menerima kalau Siswi (AL) tetap belum bayar.

Sementara, karena merasa sudah membayar tapi diminta untuk membayar lagi, sepulang dari sekolah orang tua siswi meminta bantuan ke Media Suarakpk.com untuk menanyakan ke sekolah tersebut. Setelah menemui ke koprasi dan pihak sekolah untuk mengecek lagi ternyata memang betul sudah membayar, pembayaran terakhir sekitar kurang lebih Rp.800.000 sudah lunas, tetapi hanya di centang saja.

Orang tua (AL) menuturkan, “Akan tetapi anak saya tetap tidak mau sekolah di SMK N 1 Kandeman, dikarenakan malu sama teman- temanya. Menurut informasi dari ( AL ) teman sekelasnya ada yang mengejek, jadi ada 2 mingguan lebih anak saya tidak masuk sekolah, kemudian dari sekolah memberikan surat pengunduran diri Tetapi pihak sekolah menitipkan ke teman (AL) yang satu desa,”
Tuturnya.

Baca Juga :  Ketua Persit Kartika Candra Kirana Cabang XXIV Kodim 0736/Batang Sambangi Panti Asuhan

Mendengar informasi dari Orang tua Siswi, bahwa putrinya tidak mau sekolah dan sudah diberi Surat pengunduran diri oleh Oknum Guru melalui teman sekelas yang satu desa,
kemudian awak media mencoba mengkonfirmasi ke SMK N 1 Kandeman, Selasa (23/01/24).

Ditemui Samri, Waka Kesiswaan SMK N 1 Kandeman dikantornya menjelaskan, jika informasi tersebut tidak sampai ke Waka Kesiswaan dan Kepala sekolah, Samri memgakui tidak tahu.

“Jadi yang namanya anak itu selama ini dari kami selalu berusaha, cuma ketika informasi tidak masuk ke saya, saya tidak tahu, tetap akan saya tindak lanjuti, biasanya kalau ada permasalahan lapor ke BK, akan saya selesaikan nanti akan saya tanyakan permasalahan ini dari awal, saya selamanya tidak mengijinkan untuk mengundurkan diri, dan semoga dari kejadian ini tidak terulang lagi, ” Jelasnya.

Baca Juga :  Kodim 0736/Batang Laksanakan Samapta Periodik Semester 1 Tahun 2022

Terpisah saat awak media mengkonfirmasi (AL) melalui telp Whatsapp, (AL) menerangkan, “waktu bayar itu sudah bayar waktu ambil seragam ditanya, Kuitansinya dimana, bu ning pas bayar bilang kuitansine tidak ada, tapi gapapa dicatat dulu, sudah bayar dicatat sudah bayar lunas, waktu ambil seragam identitas ditanya bu ning kuitansinya mana, bilang minta sama bu Suci, pas ambil seragam werpack ditanya lagi sama bu suci katanya tidak ada kuitansinya saya takut kalau disuruh bayar lagi, pas ambil topi sama dasi ditanyakan sama bu ning lagi, terus di kelas tidak nyaman, bicara temen tidak enak sama dikelas ada temen yang mengejek di group,” keluhnya.

(Tim/Red)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest