Malut, Investigasi.news – Disinyalir jargon ‘Sula Bahagiaโ yang sering diteriakkan Bupati Sula hanya isapan jempol belaka, faktanya masyarakat banyak yang mengeluh, karena Ningsi (Bupati Sula-red) dianggap terlalu cuek menyangkut dengan kebutuhan dasar masyarakat, belum lagi banyak janji dari pemerintahan ini yang belum terealisasi.
Atau bisa saja ‘Sula Bahagiaโ menjadi milik Bupati Ningsi dengan orang-orang disekelilingnya, bukan dirasakan masyarakat Sula secara keseluruhan.
Hari ini Sabtu 4 Mei 2024, meja redaksi Investigasi.news, biro Kepulauan Sula kebanjiran aduan masyarakat terkait matinya aliran air PDAM-Sula yang sedari shubuh tadi sampai sore ini belum juga mengalir, bahkan sampai berita ini tayang pukul 18.00 WIT belum juga menyala, sebelumnya juga sudah sering ada keluhan warga kota Sanana seperti ini, kadang warga sampe berhari-hari tidak menerima aliran air bersih dari PDAM Pemda Kab. Kepulauan Sula.
โAwal bulan kemarin mati dua hari, ini dari pagi mati, mereka tidak perhatikan kebutuhan dasar masyarakatโ, ujar Haikal kesal (4/5).
Lelaki yang bisa dipanggil Ikal ini heran, aliran air PDAM bisa kering padahal ini musim penghujan.
“Kita masyarakat kota Sanana ini kasian, kita dijajah oleh air bersih, oleh aliran listrik yang kerap mati lampu, belum lagi soal sampah dan lainnya yang menjadi kebutuhan dasar, harusnya Bupati Ningsi peduli dengan hal-hal seperti iniโ, pungkas Haikal kecewa.
Sedangkan informasi dari warga kota Sanana lainnya, ada yang mengatakan jika kantor PDAM-Sula di Fogi juga kerap didatangi warga yang protes menyangkut dengan matinya aliran air.
“Kantor PDAM juga sering didatangi warga yang protes, herannya kepala kantor kaya acuh begitu, kalo mudel begini bagaimana kita mau bahagia”, sahut warga tadi.
Sementara itu Dir. PDAM sendiri ketika dihubungi media ini, belum bersedia memberikan tanggapan, meski pesan yang dikirimkan awak media investigasi terkirim namun belum mendapat respon (balasan pesan).
( RL )