Malut, investigasi.news-Keluhan disampaikan tenaga pendidik, guru dan civitas akademik pada salah satu sekolah di kepulauan Sula, pasalnya pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) atau Hari Guru Nasional (HGN) yang jatuh pada tanggal 25 November, disinyalir mereka dibebankan Rp 100.000,-/ASN Tenaga Pendidik, sementara untuk sekolah dimintai partisipasi dana sebesar Rp 500.000,-
“Maksudnya silahkan saja mau buat acara seremonial yang meriah atau tidak, ada doorprize atau tidak, namun jangan bebankan kepada kami, tidak semua tenaga pendidik punya banyak uang, tidak semua guru bisa menerima kebijakan seperti ini”, curhat seorang tenaga pendidik di Kepulauan Sula, Senin (20/11).
Minta tidak disebutkan namanya ASN tenaga pendidik tadi juga menjelaskan jika rangkaian kegiatan HUT PGRI atau HGN yang ke-78 di Sula yaitu pada Sabtu nanti tanggal 25 November 2023 ada jalan santai dengan mengundi berbagai doorprize, kemudian hari Senin akan diadakan upacara peringatan dan Senin malam digelar malam ramah tamah.
“Silahkan saja dihitung ada berapa sekolah PAUD, SD dan SMP di Sula, berapa ASN tenaga pendidik, tinggal diakumulasi. Kasihan apa lagi tenaga pendidik yang jauh dari kota, harus menyiapkan anggaran untuk datang meramaikan HUT, apa cara seperti ini sesuai dengan tema nasional bahwa GURU BANGKIT”, tutup ASN Tenaga Pendidik tadi.
Sayangnya sampai berita ini ditayangkan, media ini belum berhasil memintai keterangan dari Kadis Pendidikan Maulana Usia, maupun pihak PGRI Sula bahwa apa benar ini merupakan kebijakan atau perintah dari Bupati Sula Fifian Adeningsi Mus.
Karena rumor beredar, pada hari pendidikan Nasional yang lalu, banyak kepala sekolah di Sula yang berpartisipasi namun kemudian acara peringatan tidak berjalan maksimal, ini yang kemudian membuat Bupati Ningsi marah. Rahman
