Bus Air Roro Bantuan Atau Pengadaan? Kadishub Sula Bafoya ?

More articles

spot_img

Malut, Investigasi.news – Warga masyarakat Kab. Kepulauan Sula baru saja bahagia karena kedatangan kapal cepat Bus Air Roro KM. Sula bahagia yang menjadi konektivitas transportasi Pulau Sulabesi dan Mangoli, namun dibalik kebahagiaan itu terganjal persoalan asal-usul kapal cepat yang bertenaga 4 unit mesin berkekuatan 250 PK tersebut.

Pasalnya diberbagai kesempatan Chairul Mahdi selalu mengatakan bahwa kapal tersebut merupakan bantuan (hibah) dari Kementerian Perhubungan RI akibat dari kerja keras dan loby Bupati Fifian Adeningsi Mus (FAM), namun faktanya ditemukan dokumen lelang di LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) pada ULP (Unit Layanan Pengadaan) Pemda Kabupaten Sula.

Dari informasi LPSE dikatakan bahwa Pengadaan Bus Air Roro pada dinas Perhubungan Pemda Sula senilai Rp 10. 476.500.000,00 atau sebesar 10, 4 miliar lebih bersumber dari APBD 2023, dengan pemenang tender PT. Royal Advanced Fiber yang beralamat di Tangerang-Banten.

Baca Juga :  Hilang Fungsi Dan Kegunaan

Kemudian ada lagi ditemukan bahwa untuk jasa konsultasi Bus Air Roro atau KM. Sula Bahagia dianggarkan senilai Rp 427.640.000,00 atau sebesar empat ratus juta lebih, dengan sumber anggaran yang sama yakni dinas perhubungan Pemda Sula TA. 2023, dengan pemenang tender PT. Gusmar Raditya Indonesia yang beralamat di Jakarta Selatan.

“Kita bingung itu batuan atau pengadaan, karena awalnya Pak Kadis bilang itu bantuan, terakhir begini ditemukan dokumen pengadaan, coba stop bafoya (bohongi-red) masyarakat Sula”, ujar Jamil salah satu warga kepulauan Sula (30/12).

Bukan hanya masyarakat sipil biasa, polemik terkait Bus Air Roro juga dikomentari oleh salah satu ASN Pemda Sula, namun demi kenyamanan dirinya, ASN ini minta disembunyikan identitasnya.

Baca Juga :  Opening Ceremony Kampung Ramadhan 2024 Oleh Bupati Sula Fifian Adeningsi Mus

“Sebenarnya kapal cepat Sanana-Mangoli itu konsep dari pemerintahan Bupati Hendrata, hanya baru implementasinya pada pemerintahan FAM, dan itu sepertinya DAK fisik, hanya saja ada dokumen LPSE yang bersumber dari APBD tahun anggaran 2023 kita juga jadi bingung”, ujar ASN tadi.

Jika ternyata dianggarkan hampir mencapai Rp 11 miliar itu kita bisa beli kapal sekelas permata Obi, kelakar ASN tadi

Sayangnya sampai berita ini diturunkan, Kadis Kominfo Pemda Sula belum memberikan tanggapan ketika dihubungi awak media investigasi.

( RL )

spot_img
spot_img

Latest

spot_img