Malut, Investigasi-Tawuran pemuda di desa Waitulia Kec. Mangoli Tengah pada malam HUT RI menyisakan duka yang mendalam bagi As’at Umasugi ayah dari salah satu korban yang bernama Sahil Umasugi.
As’at sementara ini hanya bisa pasrah mendampingi anaknya yang terbaring lemah di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Johannes Leimena-Ambon.
Sahil harus menjalani operasi berat lantaran luka robek dikepalanya dan mengakibatkan retak pada tengkorak kepala.
“Sebagai orang tua saya hanya berharap kasus ini bisa menjadi perhatian polres Kepulauan Sula, agar para pelaku bisa bertanggung jawab atas perbuatannya”, ujar ayah korban, As’at Umasugi kepada investigasi, (Kamis 24/8).
Melalu sambungan telepon, As’at menuturkan jika biaya pengobatan berikut operasi berat yang harus dilakoni Sahil ditaksir mencapai puluhan juta rupiah, dan ini menjadi beban berat keluarga, apalagi biaya medis ini tidak bisa menggunakan BPJS, karena BPJS tidak melayani pasien kecelakaan atau korban kriminalisasi yang menyebabkan luka-luka.
Dari nada suaranya, nampak Ayah As’at orang tua dari salah satu korban tawuran desa Waitulia ini mengalami kepiluan yang amat mendalam.
“Hitungan sementara ini sudah mencapai 60 juta lebih, selain anak menjadi korban dari kejadian ini kami keluarga juga tentu mengalami desakan moril dan juga materil”, ucap As’at lirih.
Kini dirinya hanya bisa berharap aparatur penegak hukum (APH) dalam hal ini polres Sula bisa meringkus para pelaku, serta ada perhatian untuk para korban termasuk anaknya Sahil Umasugi.
“Semoga kedepan tidak ada lagi kejadian seperti ini”, tutup Ayah As’at.
Sementara itu, dari informasi yang dihimpun media ini, kasus tawuran pemuda di desa Waitulia masih berproses di Polres Kepulauan Sula, pihak kepolisian agak susah mengungkap kasus ini karena minimnya kesadaran masyarakat untuk menjadi saksi dari kejadian ini.
( RL )