Penumpang Keluhkan Pelayanan Buruk ABK Sabuk Nusantara 59

More articles

spot_img

Sulawesi Tengah, Investigasi.newsKapal Sabuk Nusantara 59 yang berangkat dari Pelabuhan Bobong, Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara menuju Sulawesi, menuai kritik tajam dari para penumpangnya terkait buruknya pelayanan anak buah kapal (ABK).

Pada Minggu, 19 Mei 2024 pukul 22:00 WIT, Sabuk Nusantara 59 bertolak dari pelabuhan Bobong, Kab. Pulau Taliabu, Maluku Utara, menuju daerah Sulawesi. Diketahui Sabuk Nusantara 59 dijadwalkan dengan rute keberangkatan pulang pergi (PP) Pelabuhan Pagimana, Gorontalo, Banggai, Mansalean, Bobong, Tikong, dan Bitung. Namun, perjalanan ini diwarnai keluhan dari penumpang yang merasa diabaikan oleh ABK setelah pemeriksaan tiket.

Gatot, penumpang yang bepergian dari Bobong ke Banggai, minggu (19/5/24) mengungkapkan kekecewaannya karena kesulitan mendapatkan air panas untuk membuat susu bagi anaknya yang masih balita.

Baca Juga :  “Retreat Inspiratif: Membangun Kesadaran Rohani di Kalangan Orang Muda Katholik di quasi paroki Napu, Kabupaten Poso”

“Saya tahu meskipun kapal ini tidak melayani jatah makan dan minum penumpang selama berlayar, tapi kapal ini memiliki kantin yang menjual makanan ringan dan minuman, Namun, saat ingin membeli air panas, ABK yang bertugas di kantin menyuruh saya menunggu namun tak kunjung dapat air yang saya hendak beli sampai sekitar pukul 07:30 pagi baru saya mendapatkannya, setelah penumpang lain memanggil-manggil ABK dengan keras,” ungkap Gatot.

Ungke, penumpang yang hendak ke Gorontalo, juga mengalami hal serupa. Ia hendak membeli kopi dan makanan ringan di kantin kapal sejak sebelum kapal bertolak dari Pelabuhan Bobong, namun dihadapkan dengan sikap acuh ABK yang asyik bermain ponsel dan menelepon.

Baca Juga :  “Retreat Inspiratif: Membangun Kesadaran Rohani di Kalangan Orang Muda Katholik di quasi paroki Napu, Kabupaten Poso”

“Mereka berkata belum berjualan dan akan memulai saat kapal berlayar. Setelah kapal berangkat, mereka malah menghilang usai pemeriksaan tiket, kalau tidak ada pelayanan kantin sama sekali kalau bisa pihak kapal harus memberitahukan sejak awal biar kami tahu,” keluh Ungke dengan nada kesal.

Keluhan lainnya datang dari seorang penumpang yang merasa tidak enak badan akibat cuaca hujan. Ia mengaku kesulitan mendapatkan air panas untuk keperluan konsumsi karena tidak ada pelayanan dari ABK.

“Saya merasa demam dan membutuhkan air panas, tapi tidak ada satu pun ABK yang peduli,” ujarnya.

Keluhan penumpang berlanjut dengan kritik terhadap ketidakprofesionalan ABK. Mereka berharap pihak manajemen Sabuk Nusantara 59 segera mengevaluasi kinerja para ABK agar kejadian serupa tidak terulang.

Baca Juga :  “Retreat Inspiratif: Membangun Kesadaran Rohani di Kalangan Orang Muda Katholik di quasi paroki Napu, Kabupaten Poso”

“Kami berharap pimpinan kapal segera memperbaiki layanan dan memastikan kenyamanan serta keselamatan penumpang menjadi prioritas utama,” harap salah satu penumpang.

Kritik ini mencerminkan ketidakpuasan mendalam penumpang terhadap pelayanan dasar yang tidak terpenuhi dengan baik. Manajemen kapal diharapkan segera mengambil langkah tegas untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan memastikan kebutuhan penumpang terpenuhi dengan baik.

Hingga berita ini diterbitkan, upaya konfirmasi dari pihak-pihak terkait mengenai peraturan pelayanan konsumsi dan kantin masih berlangsung.

(Redaksi)

spot_img
spot_img

Latest

spot_img