Beranda blog Halaman 3

Tim Hukum SAYA TALIABU Kritik Bawaslu Dugaan Tidak Netral

0
Kantor Bawaslu Kabupaten Pulau Taliabu. Photo: Ilustrasi/ Net.

Taliabu, Investigasi.newsTim Hukum SAYA TALIABU mengecam keras langkah Bawaslu Kabupaten Pulau Taliabu yang memanggil anggota KPPS yang telah selesai masa tugas pada 7 Desember 2024. Pemanggilan ini dilakukan untuk mengklarifikasi dugaan pelanggaran pemilu di sejumlah TPS, namun dinilai penuh dengan keberpihakan.

Koordinator Tim Hukum SAYA TALIABU, Tawallani Djafaruddin, SH., MH., mengecam keras langkah Bawaslu yang dianggap tidak netral dan meragukan. Menurutnya, pemanggilan anggota KPPS dilakukan setelah pleno KPU menetapkan pasangan Sashabila Mus-La Ode Yasir sebagai pemenang Pilkada, yang memunculkan dugaan keberpihakan kepada salah satu calon.

“Ini tindakan yang sangat mencurigakan. Mengapa Bawaslu baru bertindak setelah pleno selesai? Mengapa proses klarifikasi tidak melibatkan PPK atau KPU setempat? Ini menciptakan kesan bahwa Bawaslu tidak objektif dan berpihak,” ujar Tawallani.

Tawallani juga mengungkapkan laporan intimidasi terhadap anggota KPPS. Menurutnya, ada ancaman yang muncul bersamaan dengan undangan klarifikasi. Anggota KPPS dikabarkan diancam akan dijemput paksa oleh polisi jika tidak memenuhi undangan tersebut.

“Ini adalah intimidasi yang tidak dapat diterima dalam proses pemilu. Bawaslu seharusnya menjaga netralitas, bukan melakukan intimidasi seperti ini,” tegasnya.

Tim Hukum SAYA TALIABU mengecam keras praktik tersebut dan sedang mengumpulkan bukti untuk melaporkan Bawaslu ke DKPP RI. Tawallani menegaskan bahwa dugaan pelanggaran pemilu seharusnya menjadi perhatian Bawaslu, Panwaslu, PKD, atau Pengawas TPS sejak awal. Hingga saat ini, tidak ada keberatan yang diajukan, kecuali persoalan administratif di TPS 5 Desa Bobong yang telah ditangani melalui Pemungutan Suara Ulang (PSU).

Beberapa dokumen Berita Acara Pemeriksaan (BAP) terkait sembilan kasus pelanggaran administratif, termasuk penggunaan e-KTP oleh pemilih, telah dibawa ke Jakarta. Namun, hingga sekarang, Bawaslu belum memberikan penjelasan yang transparan kepada publik.

“Netralitas Bawaslu adalah hal yang krusial. Jika lembaga ini tidak independen, maka proses pemilu di Kabupaten Pulau Taliabu akan penuh dengan dugaan kecurangan. Kami mendesak Bawaslu untuk menjelaskan situasi ini secara terbuka dan transparan,” tegas Tawallani.

Tim Hukum SAYA TALIABU akan terus mengawasi proses ini dan tidak segan untuk membawa laporan ini ke ranah hukum yang lebih tinggi demi keadilan dan transparansi pemilu. Hingga berita ini diturunkan, Ketua Bawaslu Kabupaten Pulau Taliabu, La Umar La Juma, belum dapat dikonfirmasi.

(Redaksi)

Kisruh Pengesahan R-APBK Langsa 2025: Kritikan Mengarah pada Ketua DPRK

0
Joel. Pendiri LSM Bungoeng Lam Jaroe

Langsa, investigasi.news – Polemik terkait pengesahan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Kota (R-APBK) Langsa Tahun 2025 menjadi sorotan. Hingga kini, proses pembahasan dan pengesahan anggaran tersebut masih terhambat, yang memicu kritik tajam terhadap Ketua DPRK Langsa, Melvitasari, dari Partai Amanat Nasional (PAN).

Ketua Humas Persatuan Wartawan Online (PWO) Aceh, yang akrab disapa Bang Koboy, menyayangkan keterlambatan ini. Ia menilai ketidaksiapan Ketua DPRK dalam mengalokasikan anggaran sebagai salah satu penyebab utama kisruh yang terjadi di kalangan legislatif Kota Langsa.

“Keterlambatan ini sangat disayangkan, apalagi jika sampai berujung pada pemotongan Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar 25%. Ini akan menjadi tantangan besar bagi Pemerintah Kota Langsa di bawah Pj Wali Kota Syaridin,” ujar Bang Koboy.

Menurutnya, kisruh tersebut tidak hanya mencoreng citra DPRK, tetapi juga berpotensi mengganggu pelayanan publik dan pelaksanaan program-program strategis untuk masyarakat.

Bang Koboy juga menyoroti dugaan lemahnya koordinasi antara DPRK dan Pemerintah Kota Langsa dalam pembahasan anggaran. Ia meminta agar Ketua DPRK lebih proaktif dan bertanggung jawab dalam mengawal anggaran, yang sangat penting untuk kesejahteraan masyarakat Langsa.

Di sisi lain, seorang pendiri LSM Bungoeng Lam Jaroe menyuarakan kritik lebih keras terhadap DPRK Langsa. Ia menilai anggota dewan kurang memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan cenderung menjadi beban bagi pemerintah daerah.

“Seharusnya DPR bekerja sama dengan pemerintah, bukan sebaliknya. Mereka malah sering mengganggu kinerja pemerintah, sehingga pelayanan publik terganggu. Bahkan, anggaran untuk berbagai sektor selalu berkurang demi memenuhi kebutuhan DPR,” tegasnya.

Ia juga menyinggung minimnya hasil dari kunjungan kerja (kungker) anggota dewan. Menurutnya, kungker sering kali hanya menjadi kegiatan formal tanpa membawa dampak yang signifikan bagi masyarakat.

Kisruh ini menciptakan keprihatinan di tengah masyarakat Kota Langsa. Banyak yang berharap DPRK segera menyelesaikan pembahasan anggaran tanpa menunda lebih lama lagi. Pasalnya, keterlambatan ini tidak hanya berdampak pada alokasi dana, tetapi juga berpotensi mempengaruhi pembangunan dan pelayanan masyarakat secara keseluruhan.

Sementara itu, Pj Wali Kota Langsa, Syaridin, diharapkan lebih aktif dan tegas dalam menangani permasalahan ini. Sebagai pemimpin sementara, ia memiliki tanggung jawab untuk memastikan keberlangsungan program-program daerah berjalan dengan baik.

“Semua pihak harus introspeksi dan menempatkan kepentingan rakyat di atas segalanya,” ujar seorang pengamat kebijakan publik.

Tantangan bagi DPRK Langsa kini adalah membuktikan bahwa mereka mampu menjalankan tugas sebagai wakil rakyat secara profesional dan bertanggung jawab. Hanya dengan begitu, kepercayaan masyarakat dapat kembali terbangun.

***

Kreativitas dan Kepedulian Afri Yanti, Kabag Umum Solok Selatan: Kantor Asri dan Harmonis

0

Solok Selatan, Investigasi.news – Afri Yanti, Kepala Bagian (Kabag) Umum di Kantor Bupati Solok Selatan, telah menjadi inspirasi melalui kreativitas dan kepeduliannya. Di bawah kepemimpinannya, suasana kerja di lingkungan Kantor Bupati berubah menjadi lebih asri, estetis, dan harmonis berkat penataan bunga dan perhatian terhadap lingkungan sekitar.

Salah satu inovasi Afri Yanti yang mencuri perhatian adalah mempercantik lingkungan kantor dengan berbagai jenis bunga segar seperti anggrek, mawar, krisan, dan bunga lokal khas daerah. Bunga-bunga ini ditempatkan di lobi, ruang rapat, hingga area kerja staf. Inisiatif ini tidak hanya menciptakan suasana indah, tetapi juga membawa energi positif bagi pegawai dan tamu yang berkunjung.

“Lingkungan kerja yang nyaman dan indah mampu meningkatkan produktivitas dan semangat kerja,” ujar Afri Yanti.

Ia juga menggandeng petani bunga lokal untuk memasok tanaman hias ini, sekaligus mendukung Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang memproduksi pupuk organik cair. Langkah ini menjadi wujud nyata kontribusinya dalam memberdayakan masyarakat sekitar dan mendorong perekonomian lokal.

Di samping memperhatikan keindahan estetis, Afri Yanti juga menunjukkan kepeduliannya terhadap makhluk hidup di sekitar kantor, terutama kucing-kucing liar. Ia menginisiasi program sederhana berupa pemberian makanan rutin dan tempat berlindung bagi kucing-kucing tersebut.

Bekerja sama dengan staf, Afri Yanti menyediakan sudut khusus di taman kantor yang dilengkapi tempat makan dan minum untuk kucing. “Keindahan tidak hanya terlihat dari dekorasi ruang, tetapi juga dari bagaimana kita peduli terhadap makhluk hidup di sekitar kita,” ujarnya.

Selain itu, ia turut mengedukasi staf tentang pentingnya memperlakukan hewan dengan kasih sayang. Upayanya ini menciptakan suasana kerja yang lebih harmonis, di mana manusia dan alam dapat hidup berdampingan secara selaras.

Transformasi yang dilakukan Afri Yanti menjadikan Kantor Bupati Solok Selatan lebih segar, profesional, dan ramah bagi semua pihak. Tidak hanya sebagai tempat bekerja, kantor ini kini menjadi contoh baik tentang bagaimana lingkungan kerja dapat dirancang agar mendukung produktivitas, keindahan, dan kepedulian terhadap lingkungan.

Melalui kreativitas dan empati yang ia tunjukkan, Afri Yanti tidak hanya dihormati sebagai pemimpin yang profesional, tetapi juga sebagai sosok penuh kasih yang peduli pada kehidupan di sekitarnya.

Dengan tangan dinginnya, Kantor Bupati Solok Selatan kini menjadi simbol harmoni dan keindahan yang menginspirasi masyarakat luas. (Deno)