Ketum AMS Kritik Pemda Kab.Solok Soal Pendidikan

More articles

spot_img

Solok, Investigasi.News – Dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan yang ada di Kabupaten dan Kota Solok, yang mana selama ini lulusan SMA Yang ada di kota maupun Kabupaten Solok belum mampu bersaing tingkat nasional, bahkan di tingkat sumbar.

Solok berada di area terbawah terkait nilai masuk PTN, hal tersebut dihimpun dari LTMPT, dengan alasan tersebut. Aliansi Mahasiswa Solok se Indonesia menggelar acara Solok Campus Education Festival 2022 dengan 4 Agenda besar yang telah dimulai selama 1 bulan dari tanggal 21 Februari – 20 maret.

Adapun kegiatan tersebut berupa, Roadshow SMA/SMK Di Kabupaten dan Kota Solok. Mentoring ( Mahasiswa/i asal solok kabupaten dan kota Solok yang berkuliah di seluruh indonesia mementor siswa lulusan SMA untuk masuk PTN), dan TO SBMPTN. hal ini dilakukan Supaya para siswa lulusan SMA terlatih dengan soal2 SBMPTN ).

Serta menggelar seminar motivasi yang mengundang pemateri yang luar biasa untuk memotivasi siswa siswi SMA untuk melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi Seminar tersebut bertempat di Gedung Kubuang Tigo Baleh Kota Solok, Minggu 20 Maret 2022 kemaren yang dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Sumbar Dr.Ir.Audi Joenaldi, Spt,Msc. Serta Pak Kacabdin Wilayah 3 dan perwakilan sekolah kabupaten dan kota solok.

Dalam Acara Tersebut, Ketua Umum Aliansi Mahasiswa Solok Se Indonesia Anggra Islami Dasya dalam sambutannya menyatakan kritikan Pedas dan keras terhadap pemerintah Kabupaten Solok yang terkesan agak sedikit melalaikan perhatiannya terhadap pendidikan. Bahkan terkesan mempertontonkan hal-hal yang kami nilai kurang baik dimata publik.

Menurutnya Setelah masa pemerintahan berjalan di bawah kepemimpinan Bupati Epiyardi Asda ada beberapa hal yang kami sorot. Sebagai golongan muda menganggap ada catatan-catatan yang mesti menjadi hal yang perlu diingat oleh bupati dalam memimpin daerah.

Pertama Sebagai pimpinan tinggi eksekutif pemerintahan di Kabupaten Solok, seyogyanya bupati mencerminkan sikap kedewasaan sebagai pimpinan termasuk patuh dan mengindahkan himbauan Gubernur, yang jelas secara vertikal Gubernur lebih tinggi jabatannya dari Bupati, Walaupun sama-sama Kepala Daerah. Padahal yang dihimbau adalah rapat koordinasi antar sesama Kepala Daerah, agar terjalin hubungan harmonis dan keselarasan dalam pembangunan di Sumbar.

Sementara diberbagai media beredar berita yang kurang baik diterima masyarakat, masak Bupati Solok Mengatakan acara Rapat Koordinasi Kepala Daerah Se Sumbar di Mentawai dibilang Abal-Abal, dan menilai Rakerda tersebut menghabiskan anggaran daerah, kami rasa tidak seharusnya bupati bersikap seperti itu, seakan menunjukkan sikap egosentris pribadi, seolah-olah bupati memiliki power sendiri tanpa bantuan dari orang lain.

Pada hal saat ini Zaman sudah berubah, dalam melaksanakan pembangunan harus ada kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah. Bukan malah menunjukkan sikap arogansi seolah kita bisa melakukan apa saja sendirian tanpa bantuan orang lain.

Pasca pandemi, seharusnya pemerintah menaruh perhatian besar pada pendidikan. Sebagai daerah yang memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) unggul di Sumbar pendidikan kita telah merosot jauh. Sedangkan sampai saat ini belum ada hal positif yang ditunjukkan oleh bupati dalam peningkatan kualitas pendidikan yang lebih presentatif.

Alih-alih ingin menunjukkan bekerja untuk masyarakat, malah menunjukkan sikap egoisme dan arogansi ke publik. Sehingga yang kita lihat eksistensi Kabupaten Solok dekat dengan arogansi pemerintahan, bukan pemerintahan yang santun dan mengayomi. Termasuk Kasus stunting di Sumbar, Kabupaten Solok tertinggi di Sumatra Barat.

hal itu juga harus menjadi perhatian. Artinya banyak masyarakat Kabupaten Solok tidak terpenuhi gizinya, karena ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan nutrisi yang cukup. Jadi mesti dipertanyakan berbuat untuk rakyat yang mana bupati ini.

Jadikanlah kekuasaan yang sekarang sebagai sarana menegakkan keadilan dan mendistribusikan kesejahteraan sebaik-baiknya. Bukan mengkebiri hak orang lain karena kekuasaan kita. Ingat bupati amanah ini datang dari rakyat, jangan sampai rakyat yang turun tangan untuk menurunkan citra Bupati Solok”, tuturnya mengakhiri. (Red/Ega)

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Latest

spot_img