Oleh: Hasneril, SE
Dimalam yang sunyi di atas sajadah aku meminta, Dibawah langit malam nan kelam aku memohon, Semoga saat aku dishalatkan nanti,
Dosaku telah Allah ampuni.
Di sepertiga malam kami menadahkan tangan.
Ditengah sunyi sepi dan dinginnya udara malam. Kadang keenggan datang mendera,
Namun kami lawan demi rasa cinta dan kerinduan akan engkau Ya Rab.
Meski dengan segala kekurangan dunia,
Rasa sabar sengaja kami pupuk demi bertemu dengan Mu. Lantunan kalimah Mu yang diurai dari mulut hamba Mu yang setia,
Menghanyutkan kami dalam cinta Mu.
Pelan kubasuh wajahku, hembusan angin menembus pori-pori kulitku. Semakin terasa dingin setelah ku usaikan wudhu,
Ku langkahkan kaki menuju panggilan hati.
Ku hamparkan sajadah dan ku siapkan diri untuk beribadah, bersama dengan santri.
Meski nafsuku meronta-ronta memintaku ‘untuk terlelap kembali. Namun tak ku hiraukan semua itu. Ku hanya ingin bersimpuh kehadirat Illahi Rabbi
Rabbi
Setelah shalat Kutengadahkan tangan kotor ini. Kuberanikan membacakan doa-doa penuh harap kepadaMu, Aku berdoa buat ayah dan bundaku, saudaraku, guruku, orang dekatku dan kaum muslimin dan muslimat.
Kuberharap dosa-dosaku, dosa-dosa ayah dan bundaku, guruku, saudaraku melebur terampuni. tak tersisa seperti embun pagi,
Hingga jejak kaki kami melangkah hingga ke surga.
Rabbi
Tunjukkan kepadaku arah hidayah.
Jangan sesatkan kami setelah kau tunjuki kami kebaikan. Bimbing kami dalam ketaatan. Sempurnakan iman kami dengan Islam yang kau berkahi. Amin.
Diatas pundak kami Engkau titipkan amanah. Untuk mendidik santri di Pondok Pesantren Alquran Darul Inqilabi Lubukbasung,
Engkau hadirkan ustad dan ustadzah yang tak pernah lelah untuk mendidik anak-anak kami, yang tak pernah mengeluh untuk mendidik santri.
Semoga dengan tahajud ini cinta kami abadi.